17 Menteri dan Wamen Kabinet Prabowo-Gibran Berlatar Belakang TNI/Polri, Ada 4 Peraih Adhi Makayasa
Simak daftar 17 menteri, wakil menteri, dan seskab Kabinet Prabowo-Gibran yang berlatar belakang TNI/Polri.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Simak daftar 17 menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih era Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang memiliki latar belakang TNI/Polri.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Senin (21/10/2024).
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, komposisi menteri dan wakil menteri yang berlatar belakang TNI, lebih banyak dibandingkan yang berasal dari Polri.
Dari belasan menteri dan wakil menteri berlatar belakang TNI/Polri, mantan ajudan Prabowo, Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya, merupakan yang paling muda. Saat ini, ia berusia 35 tahun.
Sementara, menteri dan wakil menteri paling tua adalah Sjafrie Sjamsoeddin, purnawirawan tinggi TNI, yang berusia 71 tahun.
Simak daftar dan sosok 17 menteri-wamen Kabinet Prabowo-Gibran berlatar belakang TNI/Polri, berikut ini:
TNI
1. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Putra sulung Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) tahun 2000.
Saat itu, AHY meraih penghargaan Adhi Makayasa dan Pedang Trisakti Wiratama.
Selama berkarier di TNI AD, AHY pernah bergabung dalam operasi perdamaian PBB di Lebanon pada 2006.
Meski kariernya di TNI terbilang lancar, AHY kemudian memutuskan pensiun dini pada 2016 dan memilih terjun ke dunia politik.
Ia berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai calon gubernur, tetapi gagal.
Baca juga: 47 Orang di Lingkaran Presiden Prabowo Jabat Menteri dan Wamen di Kabinet Merah Putih
Tiga tahun setelahnya, AHY terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat periode 2020-2025.
Menjelang akhir jabatan Presiden Jokowi pada Februari 2024, AHY dilantik menjadi Menteri ATR-BPN menggantikan Hadi Tjahjanto yang mengisi jabatan Menko Polhukam.
Saat ini, di era Prabowo-Gibran, AHY ditunjuk sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
2. Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin
Sjafrie Sjamsoeddin yang dibesarkan dari keluarga berlatar belakang militer, lulus dari Akmil pada 1974.
Ia pernah menjabat sebagai Satgas Kopassus Timor Timur (1990), Kasdam Jaya (1996), Pangdam Jaya (1997), hingga Kapuspen TNI (2002).
Sebelum pensiun pada 2010, Sjafrie diketahui sempat menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan.
Setelah pensiun, ia dipercaya menjadi Wakil Menteri Pertahanan di era SBY.
Sjafrie, yang saat ini berusia 71 tahun, merupakan menteri tertua di Kabinet Merah Putih.
3. Menteri Luar Negeri, Sugiono
Sugiono yang merupakan kader Gerindra, adalah lulusan SMA Taruna Nusantara tahun 1997.
Lulus dari SMA Taruna Nusantara, ia mengikuti pendidikan sebagai kadet di Norwich University, Amerika Serikat (AS), lewat beasiswa pilot project.
Sugiono sempat bekerja di AS, tetapi memutuskan kembali ke Indonesia dan menempuh pendidikan calon perwira TNI (Semapa PK) di Akmil Malang.
Lulus dari Semapa PK Akmil Malang, Sugiono menyandang pangkat Letnan Dua Korps Infanteri.
Meski demikian, Sugiono memilih pensiun dini saat ia berpangkat Letnan Satu.
Dari militer, Sugiono pun menjajal peruntungan di dunia politik.
Ia berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI pada Pileg 2019.
Pada Pileg 2024, Sugiono juga kembali lolos ke Senayan, tapi ia mengundurkan diri karena ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri Kabinet Merah Putih.
4. Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman
Iftitah Sulaiman merupakan pensiunan TNI AD dengan pangkat terakhir Letkol.
Ia merupakan lulusan terbaik Akmil 1999 dan meraih Adhi Makayasa.
Selama menjadi prajurit TNI AD, Iftitah banyak bertugas di medan perang.
Ia pernah tergabung dalam Operasi Rencong (2003) dan Operasi Pemulihan Keamanan (2004).
Ia juga pernah bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon, lewat Kontingen Garuda XXIII A/UNIFIL.
Jabatan terakhir Iftitah sebelum pensiun adalah Dosen Tetap di Universitas Pertahanan.
5. Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk Freidrich Paulus
Politisi Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, adalah pensiunan TNI AD.
Ia lulus dari Akmil pada 1981, satu angkatan dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) H Moeldoko.
Sejumlah jabatan strategis pernah diemban Lodewijk semasa menjadi prajurit TNI.
Di antaranya adalah Danjen Kopassus (2009), Pangdam I Bukit Barisan (2011), hingga Dankodiklat TNI AD (2015), sampai ia memasuki masa pensiun.
6. Wakil Menteri Sekretariat Negara, Bambang Eko Suharyanto
Sebelum ditunjuk menjadi Wakil Menteri Sekretariat Negara, Bambang Eko Suharyanto menjabat sebagai Staf Ahli Menhan.
Ia tercatat sebagai perwira tinggi TNI AU berpangkat Marsda.
7. Wakil Menteri Pertahanan, Donny Ermawan
Donny Ermawan merupakan lulusan terbaik Angkatan Akademi Udara (AAU) sekaligus peraih Adhi Makayasa.
Karier Donny di TNI AU dimulai saat ia bertugas di Skadron Udara 15.
Ia diketahui pernah menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Iswahyudi dan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II.
Pada 2020, Denny dipercaya menduduki jabatan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, menggantikan Laksdya TNI Dr Agus Setiadji yang pensiun.
8. Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan
Didit Herdiawan, lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1984, pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf AL.
Ia juga pernah dipercaya menjadi Asisten Khusus Menteri Pertahanan Bidang Matra Laut sejak 2019.
Tak hanya itu, Didit juga tercatat menjabat Komisaris Utama (Komut) PT PAL Indonesia.
Pada 2019, Didit pensiun sebagai perwira tinggi AL.
9. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang-Badan Pertanahan Nasional, Ossy Dermawan
Ossy Dermawan diketahui sempat berkuliah di Universitas Padjadjaran, sebelum akhirnya mengikuti seleksi Akademi Militer dan program beasiswa S1 dari Norwich University, Military School of Vermont di AS.
Dari Norwich University, Ossy meraih gelar sarjana Bachelor of Science serta dual degree, Business Administration dan Computer Information System.
Selama berkarier di TNI AD, Ossy pernah bergabung dalam sejumlah operasi militer, di antaranya Operasi Perdamaian PBB, Kontingen Garuda XXIII A/UNIFIL di Lebanon pada 2006-2007.
Setelah pensiun dari TNI AD pada 2014, Ossy dipercaya menjadi Asisten Pribadi Presiden ke-6 RI, SBY.
Empat tahun setelahnya, ia naik jabatan menjadi Staf Presiden SBY.
Setelah SBY lengser dari jabatannya, Ossy kemudian ditunjuk menjadi Manajer Klub Bola Voli LavAni yang didirikan keluarga Yudhoyono.
Ia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Museum SBY-ANI di Pacitan, Jawa Timur.
Saat ini, Ossy menduduki posisi Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat.
10. Kepala Badan Intelijen Negara, Muhammad Herindra
Muhammad Herindra merupakan purnawirawan tinggi TNI AD lulusan Akmil tahun 1987.
Ia merupakan lulusan terbaik Akmil saat itu dan menerima Adhi Makayasa.
Karier militer pertama Herindra adalah bertugas di Kopassus sebagai perwira muda untuk pelatihan dan organisasi.
Herindra beberapa kali memegang jabatan strategis di Kopassus selama kariernya, seperti Kepala Urusan Latihan Khusus Staf Operasi Kopassus, Wadanjen Kopassus, dan Danjen Kopassus.
Ia juga pernah menduduki posisi Pangdam III/Siliwangi (2016-2017).
Di periode kedua pemerintahan Presiden ke-7 Jokowi, Herindra menjadi Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo.
Saat ini, namanya tercatat sebagai Komisaris Utama PT LEN (Persero).
11. Kepala Staf Kepresidenan, AM Putranto
Seperti Muhammad Herindra, AM Putranto juga merupakan lulusan Akmil tahun 1887.
Sebelum pensiun pada 2022, Putranto pernah menjabat sebagai Pangdivif I/Kostrad (2016-2017), Pangdam II/Sriwijaya (2017-2018), dan Dankodiklatad (2018-2022).
Setelahnya, ia 'dibawa' Prabowo ke Kemenhan dan menjabat sebagai Asisten Khusus untuk Matra Darat Bidang Alutsista pada 2022.
12. Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya
Teddy Indra Wijaya termasuk sosok berlatar belakang militer termuda yang tergabung di Kabinet Merah Putih. Saat ini, ia berusia 35 tahun.
Teddy yang berpangkat Mayor, merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara tahun 2007.
Ia kemudian melanjutkan studi ke Akmil dan lulus pada 2011.
Sebagai prajurit TNI, Teddy merupakan sosok yang berprestasi.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Musyawarah Taruna (Kalemustar) di Resimen Korps Taruna.
Teddy juga aktif dalam Drumband GSCL. Pria kelahiran Manado ini menjadi satu-satunya perwakilan dari Taruna Akademi AD, AL, dan AU di International Cadet Conference ke-13 di National Defence Academy, Jepang, pada 2010.
Ia juga merupakan peraih predikat International Honor Graduate, Commandant List Award, dan Gold APFT dari United States Army Air Assault School pada 2019.
Polri
1. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan
Budi Gunawan adalah pensiunan Jenderal Polri.
Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI, kini bernama Akademi Kepolisian) tahun 1983.
Budi pernah menjadi ajudan Megawati Soekarnoputri ketika menjabat Wakil Presiden dan Presiden.
Pada 2015, Budi sempat diajukan menjadi calon tunggal Kapolri, namun batal.
Sebab, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Budi sebagai tersangka karena ada transaksi mencurigakan yang dilakukan pria kelahiran Solo itu.
Setahun berselang, Budi diangkat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) oleh Presiden ketujuh, Joko Widodo (Jokowi).
Pada 2018, Budi pensiun sebagai Polri, namun tetap menjabat sebagai Kepala BIN.
2. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian
Seperti Budi Gunawan, Tito Karnavian juga merupakan pensiunan Jenderal Polri.
Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1987.
Selama berkarier di Polri, Tito pernah menangani berbagai kasus penting, seperti Bom Kedubes Filipina (2000), Bom Bali II (2005), hingga Bom Sarinah Thamrin (2016).
Tito diketahui pensiun pada 2019, kemudian diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri untuk Kabinet Indonesia Maju era Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ia kembali ditunjuk menjadi Mendagri di Kabinet Merah Putih era Prabowo-Gibran.
3. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto
Sebelum menjadi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto menjabat sebagai Wakapolri berpangkat Komjen.
Jabatan itu ia emban sejak Juli 2023.
Ia merupakan lulusan Akpol tahun 1989.
Agus diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Bareskrim Polri.
Saat menjadi Kabareskrim Polri, ia tergabung dalam tim khusus bentukan Kapolri untuk mengusut pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Selain kasus Ferdy Sambo, Agus juga pernah menangani kasus penistaan agama yang menyeret Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Saat ini, ia menjabat sebagai menteri di Kabinet Merah Putih.
Agus pun memastikan dirinya telah pensiun dari Polri setelah dipercaya mengemban jabatan menteri.
"Pensiun atas permintaan sendiri," kata Agus setelah pelantikan Kabinet Merah Putih, Senin (21/10/2024).
4. Wakil Menteri Perhubungan, Suntana
Pangkat terakhir Suntana sebelum pensiun dari Polri adalah Komjen.
Ia merupakan lulusan Akpol tahun 1988.
Suntana pernah menjabat sebagai Kapolres di sejumlah wilayah, termasuk Bogor dan Jawa Barat.
Ia juga pernah menjadi Kapolda untuk Lampung dan Jawa Barat.
Jabatan terakhir Suntana sebelum pensiun adalah Kabaintelkam Polri.
5. Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Purwadi Arianto
Purwadi Arianto satu angkatan dengan Suntana di Akpol. Ia juga lulus pada 1988.
Karier Purwadi di Polri semakin melesat pada 2015, setelah ditunjuk menjadi Wadirtipidter Bareskrim Polri.
Sejak saat itu, sejumlah jabatan strategis pernah diduduki Purwadi, seperti Kapolda Lampung dan yang terakhir adalah Kalemdiklat Polri.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Network)