Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Haikal Hassan, Aktivis 212 yang Ditunjuk Jadi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal

Profil hingga kontroversi Haikal Hassan, aktivis 212 yang kini jabat Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Profil Haikal Hassan, Aktivis 212 yang Ditunjuk Jadi Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
Instagram @haikalhassan_quote
Presiden Prabowo Subianto telah melantik Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Haikal Hassan Baras. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto telah melantik Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Haikal Hassan Baras. 

Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/10/2024). 

Haikal Hassan atau yang akrab dipanggil Babe Haikal dikenal sebagai seorang pendakwah. 

Ia sempat terseret sejumlah kontroversi. 

Di antaranya, mengaku pernah bermimpi bertemu Rasulullah SAW hingga mengklaim akan menjadi oposisi abadi. 

Lantas, sebenarnya siapakah sosok Haikal Hassan?

Profil Haikal Hassan 

Dirangkum Tribunnews.com, pria kelahiran 22 Oktober 1970 ini memiliki nama lengkap Ahmad Haikal bin Hassan bin Umar bin Salim bin Ali bin Syekh Ali bin Abdullah Baras. 

BERITA REKOMENDASI

Haikal menghabiskan masa SD hingga SMA-nya di Jakarta. 

Pendidikan tingginya ditempuh di jurusan Teknik Informatika Universitas Budi Luhur.

Ia juga pernah menempuh pendidikan di Jeddah, Arab Saudi. 

Baca juga: Momen Sjafrie Antar Prabowo ke Istana Usai Serah Terima Jabatan Menhan, Warga Ikut Bersorak

Haikal kemudian melanjutkan studi pascasarjana di Perth, Australia. 

Namun, studi tersebut tak diselesaikan olehnya. 


Ia lantas pindah dan melanjutkan pendidikan pascasarjana di bidang Teknik Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Haikal sempat menjadi dosen di Fakultas Filsafat Matematika Universiti Teknologi Malaysia. 

Ia juga pernah bekerja sebagai konsultan sumber daya manusia di perusahaan pertambangan. 

Hingga pada 1980, Haikal mulai memberikan ceramah di acara kajian. 

Ia bahkan juga menjadi guru ngaji di daerah tempat tinggalnya. 

Namanya kerap didengar setelah ia terlibat dalam Aksi 212 pada 2016 lalu.

Haikal berperan penting dalam aksi yang digelar sebagai protes atas aksi penistaan agama yang kala itu melibatkan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pada 2019, nama Haikal semakin dikenal setelah menjadi juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dukungannya kepada Prabowo tetap berlanjut, terlihat dari perannya sebagai pendukung pada Pilpres 2024.

Haikal Hassan memberi hormat kepada Presiden Prabowo usai dilantik Kepala
Haikal Hassan memberi hormat kepada Presiden Prabowo usai dilantik Kepala (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Haikal Hassan Sempat Bilang Bakal Oposisi Sampai Mati, Ini Katanya Usai Dilantik Jadi Kepala BPJPH

Kontroversi Haikal Hassan 

Haikal juga dikenal kerap mengkritik kebijakan pemerintah di berbagai forum dan media, hingga sempat terlibat sejumlah kontroversi.

Pada akhir 2020 lalu, Haikal sempat dilaporkan ke polisi setelah mengaku bermimpi bertemu Nabi Muhammad. 

Kala itu, ia dilaporkan oleh Hussein Shihab dengan tuduhan ujaran kebencian dan penistaan agama. 

Haikal juga menuai sorotan setelah sempat berjanji dengan nama Tuhan akan menjadi oposisi sampai mati. 

"Sampai mati oposisi! Sampai mati, siapapun presidennya. Ana pernah bilang bahkan ke Pak Prabowo yang ana dukung, 'Pak, kalau Bapak jadi Presiden, detik itu juga Allah yang menyaksikan, langsung saya nyatakan saya oposisi terhadap Bapak'," kata Haikal kala itu. 

Baca juga: Prabowo Lantik Kepala dan Wakil Kepala Badan, Ada Budiman Sudjatmiko dan Haikal Hasan

Namun, sikap Haikal berubah drastis setelah ia menjadi satu di antara tokoh yang dipanggil Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Selasa (15/10/2024) lalu. 

Haikal mengaku menerima arahan dari Prabowo untuk membantu pemerintahan lima tahun ke depan. 

Saat disinggung soal janji menjadi oposisi sampai mati, Haikal pun buka suara.

Ia menyebut video yang beredar luas tersebut sudah dipotong-potong. 

Haikal pun mengimbau publik untuk tidak mudah mengambil kesimpulan dari video tersebut. 

"Itu yang saya pesan kemarin. Jangan suka mengutip berita hoaks atau potong-potong. Kan itu potongan. Jadi jangan suka potong-potong. Jangan suka mengambil kesimpulan," ujar Haikal di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2024).

"Kita ini beroposisi terhadap kejahatan, kesewenang-wenangan, terhadap keserakahan. Itu yang dimaksud. Itu kepotong, itu hilang," tandasnya. 

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Reza Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas