Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rekam Jejak Sunarto Ketua Mahkamah Agung RI, Diharapkan Jadi Pengayom Para Pencari Keadilan

Ketua MA harus bisa menjadi teladan bagi pencari keadilan ‘Justice Seeker’ dan berpihak pada kebenaran dan keadilan untuk rakyat, bangsa dan negara

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rekam Jejak Sunarto Ketua Mahkamah Agung RI, Diharapkan Jadi Pengayom Para Pencari Keadilan
Ist
Sunarto resmi menjabat sebagai Ketua Mahkamah Agung. Pada Selasa (22/10/2024), Sunarto mengambil sumpah sebagai Ketua MA di Istana Negara. Sunarto menggantikan M. Syarifuddin. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini profil Sunarto Ketua Mahkamah Agung yang baru saja dilantik dan disumpah Presiden Prabowo Subianto.

Seperti diberitakan, Sunarto dilantik di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, (22/10/2024).

Sunarto diangkat menjadi Ketua MA berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 136 P tahun 2024 tentang pemberhentian dengan hormat Wakil Ketua MA Bidang Yudisial dan Pengangkatan Ketua MA.

Pengucapan sumpah Ketua MA diawali dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya yang diikuti dengan pembacaan Keppres.

Setelah itu dilakukan pengucapan sumpah jabatan.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban Ketua Mahkamah Agung dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya,"

"Memegang teguh UUD tahun 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut UUD RI tahun 1945 serta berbakti kepada nusa dan bangsa," ucap sumpah Sunarto.

BERITA REKOMENDASI

Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono menyampaikan bahwa Ketua Mahkamah Agung harus bisa menjadi teladan bagi pencari keadilan ‘Justice Seeker’ dan berpihak pada kebenaran dan keadilan untuk rakyat, Bangsa dan Negara “Justice for All’.

Hal tersebut disampaikan Ibas ketika hadir di Istana Negara, Jakarta menyaksikan pengucapan sumpah Prof. Sunarto sebagai Ketua Mahkamah Agung (MA), Selasa (22/10/2024). 

Dalam kesempatan tersebut, pria yang kerap disapa Ibas ini juga memberikan ucapan selamat.

“Saya mengucapkan selamat, terus amanah, dan sukses bisa memberikan keteladanan lanjutan bagi kepemimpinan di MA,” ungkap Ibas.

Dia meminta Sunarto menjadi pemimpin yang berintegritas, yang mengayomi seluruh pencari keadilan ‘justice seeker’, dan mengayomi insan peradilan di seluruh tanah air.


Ibas juga berharap agar pemimpin MA yang baru dapat sukses melanjutkan kepemimpinan di MA dan bisa menjadi teladan serta bertindak independen. 

“Kami juga berharap agar pimpinan MA dapat menjadi teladan yang bisa memberikan kebaikan, tidak hanya sebagai pemimpin dan peradilan di Indonesia, tapi juga bertindak professional, independen, bebas dari intervensi, dan juga berpihak pada kebenaran dan keadilan ‘justice for all’,” ujarnya.

Profil dan rekam jejak

Hakim Agung Prof. Dr. Sunarto resmi terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) RI periode 2024-2029 menggantikan Prof. M. Syarifuddin yang akan pensiun pada November mendatang.

Sunarto dipilih melalui sidang paripurna khusus pemilihan Ketua MA RI yang digelar di Ruang Kusuma Atmadja, Gedung MA RI, Jakarta Pusat, pada Rabu (16/10/2024).

Dari total 44 hakim agung yang menjadi peserta pemilihan, surat suara sah sebanyak 42 suara, 2 surat suara dinyatakan tidak sah, dan satu suara abstain.

Berdasarkan penghitungan, Sunarto berhasil memperoleh 30 suara.

Jumlah suara Sunarto itu berbanding jauh dengan tiga calon lainnya, yakni Prof Haswandi mendapat 4 suara, Soesilo 1 suara, dan Prof Yulius 7 suara.

Atas hasil tersebut, Sunarto langsung ditetapkan oleh sebagai Ketua MA terpilih periode 2024-2029.

“Dengan demikian Yang Mulia Prof Sunarto ditetapkan sebagai Ketua Mahkamah Agung terpilih Tahun 2024-2029,” kata Ketua MA Syarifuddin yang memimpin sidang, Rabu.

Lantas, seperti apakah sosok dari Sunarto yang resmi menjadi Ketua MA RI ini?

Dilansir pa-bontang.go.id, Sunarto lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada 11 April 1959.

Sebelum resmi menjabat sebagai Ketua MA sejak 16 Oktober 2024, Sunarto menjabat sebagai Wakil Ketua MA bidang Yudisial sejak 7 Februari 2023.

Pada 2018, Sunarto sempat menjabat sebagai Wakil Ketua MA Bidang non Yudisial dan 2017 menjabat sebagai Ketua Muda Pengawasan.

Alumni Universitas Airlangga Surabaya tahun 1984 itu dikenal sebagai sosok yang religius, berintegritas tinggi, dan pembawaannya kalem di lingkungan Mahkamah Agung.

Sunarto diketahui melanjutkan sekolah lagi ke tingkat Magister (S2) di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta pada 2001. 

Selanjutnya, dia juga berhasil meraih gelar Doktor di Universitas Brawijaya Malang tahun 2011. 

Setelah itu, Sunarto dikukuhkan menjadi guru besar (Prof-HC) di Universitas Airlangga Surabaya pada 10 Juni 2024.

Sebagai hakim, Sunarto mengawali kariernya sebagai calon hakim di Pengadilan Negeri Surabaya pada tahun 1986. 

Lalu, pada 1987, dia dilantik sebagai hakim di Pengadilan Negeri Merauke sampai tahun 1992. 

Kemudian, Sunarto pindah ke Pengadilan Negeri Blora, Jawa Tengah, tahun 1992 sampai tahun 1998. 

Setelah itu, dia dimutasi lagi ke Pengadilan Negeri Pasuruan mulai tahun 1998 sampai tahun 2003.

Karier Sunarto mulai menanjak ketika dipindah ke PN Trenggalek, pada tahun 2003, ia diangkat menjadi Wakil Ketua PN Trenggalek.

Pada tahun yang sama pula, posisinya naik menjadi Ketua PN Trenggalek. 

Kemudian, pada tahun 2005 saat usianya menginjak 46 tahun, Sunarto diangkat menjadi Hakim Tinggi dengan penugasan pertama di Pengadilan Tinggi Gorontalo. 

Tidak sampai dua tahun bertugas di sana, Sunarto ditarik ke Jakarta untuk menjadi Hakim Tinggi pengawas pada Badan Pengawasan MA, sejak tahun 2006 hingga tahun 2010. 

Pada tahun 2010 itu, karier Sunarto menanjak lagi, di Badan Pengawasan MA RI, ia diberi amanah menjadi Inspektur Wilayah II. 

Sunarto kemudian dilantik Ketua MA Hatta Ali untuk menjadi orang yang paling bertanggung jawab dalam mengawasi perilaku Hakim (Kepala Badan Pengawasan) pada 30 September 2013. 

Meski demikian, Sunarto juga sempat ditolak sebanyak dua kali sebagai calon Hakim Agung oleh DPR pada tahun 2013—2014. 

Baru di tahun 2015, dia berhasil menjadi Hakim Agung dan pada tahun 2017 lalu Sunarto dilantik sebagai Ketua Kamar Pengawasan.

Sunarto juga tercatat menjadi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Airlangga, menggantikan Prof. Dr. M. Hatta Ali, SH, MH.
 
Pada 10 Juni 2024, Sunarto mendapatkan gelar guru besar kehormatan atau honoris causa dari Universitas Airlangga (HCUA) atas dedikasi, jasa, dan sumbangsihnya terhadap ilmu hukum di Indonesia. (*)

Sumber: TRIBUN TIMUR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas