Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kumpulan Pantun Spesial Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024

Hari Sumpah Pemuda diperingati tiap satu tahun sekali pada 28 Oktober, simak kumpulan pantun spesial Hari Sumpah Pemuda 2024 berikut ini.

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kumpulan Pantun Spesial Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024
https://kemenpora.go.id/pengumuman/71/materi-publikasi-hsp-ke-96-tahun-2024
Logo Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024 - Hari Sumpah Pemuda diperingati tiap satu tahun sekali pada 28 Oktober, simak kumpulan pantun spesial Hari Sumpah Pemuda 2024 berikut ini. 

25. Sumpah pemuda, semangat sejati,  
Pemuda-pemudi berjuang tanpa henti. 
Majulah tanah air yang kita cintai, 
Bersama-sama menuju masa depan yang bercahaya abadi.

Baca juga:  Sambut Hari Sumpah Pemuda, Kemenpora Luncurkan Bulan Pemuda

Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda terwujud karena adanya penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh indonesia.

Berkat inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat, sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda merupakan suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Kongres Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dihadiri oleh organisasi pemuda, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi.

Baca juga: Sejarah Hari Sumpah Pemuda yang Diperingati 28 Oktober 2024, Bermula dari Kongres Pemuda

Dikutip dari museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id, ikrar tersebut adalah hasil putusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928.

BERITA REKOMENDASI

- Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng, membahas lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

- Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. 

- Rapat ketiga, di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat

Pada sesi ini, dijelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan dan dikemukakan gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional.

Kemudian Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres.


Pada Minggu, 28 Oktober 1928 silam, dan dibacakan putusan kongres berdasarkan pokok-pokok pikiran yang berkembang.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas