Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mayor Teddy Core, Sigap Gendong Wanita Pingsan hingga Tegas Usir Paspampres Payungi Presiden Prabowo

Kumpulan momen kesigapan hingga ketegasan Mayor Teddy yang kini jabat Seskab di Kabinet Merah putih di momen penting Presiden Prabowo Subianto.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Mayor Teddy Core, Sigap Gendong Wanita Pingsan hingga Tegas Usir Paspampres Payungi Presiden Prabowo
kolase Tribunnews.com/ist
Kumpulan momen kesigapan hingga ketegasan Mayor Teddy yang kini jabat Seskab di Kabinet Merah putih di momen penting Presiden Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya kembali tuai sorotan saat mengusir Paspampres berbadan tegap yang memayungi Presiden Prabowo Subianto.

Hanya dengan kode tangan, Paspampres tersebut langsung menurut arahan Mayor Teddy.

Momen ini terjadi di tengah Parade Senja dan Penurunan Sang Merah Putih yang diguyur hujan, pada Jumat (25/10/2024) sore, di Magelang, saat Presiden Prabowo memimpin upacara.

Tribunnews.com mengumpulkan momen-momen Mayor Teddy yang viral hingga membuat Netizen khususnya kaum hawa terpesona karena kesigapannya hingga momen ketegasan Mayor Teddy saat mengawal Prabowo ketika Menhan hingga sebagai Presiden.

 

1. Mayor Teddy Usir Paspampres Berbadan Tegap yang Payungi Presiden Prabowo di Acara Parade Senja

Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya terlihat mengusir Paspampres berbadan tegap untuk memayungi Presiden Prabowo Subianto.

Momen ini terjadi di tengah Parade Senja dan Penurunan Sang Merah Putih yang diguyur hujan, pada Jumat (25/10/2024) sore, di Magelang, saat Presiden Prabowo memimpin upacara.

BERITA REKOMENDASI

Mayor Teddy tampak menggunakan kode tangan untuk memberi perintah kepada anggota Paspampres agar menghentikan upaya memayungi Prabowo, bahkan sejak Presiden mulai menuruni tangga podium.

Respons tersebut disambut cepat oleh Paspampres yang segera berbalik dan menjauh, mematuhi arahan Teddy.

Paspampres Gibran Gugup

Tak hanya itu, anggota Paspampres lainnya yang bertugas memayungi Wakil Presiden Gibran Rakabuming terlihat menjadi gugup dan juga mengambil jarak setelah menyaksikan situasi.

Momen ini menunjukkan kehati-hatian protokol dan keputusan tegas dari Mayor Teddy dalam mengatur pengamanan serta kenyamanan Presiden dan Wapres di bawah guyuran hujan selama upacara berlangsung.


Peristiwa tersebut menjadi sorotan karena memperlihatkan loyalitas serta ketegasan dalam menjalankan tugas oleh tim pengaman kepresidenan, yang tetap menjaga jarak sesuai instruksi di tengah kondisi cuaca yang kurang mendukung.

Kolase foto Seskab Mayor Teddy dan Presiden RI Prabowo Subianto dari mobil komando melakukan inspeksi peserta upacara Parade Senja yang diikuti jajaran Kabinet Merah Putih di Lapangan Pancasila, Graha Utama Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024) petang.
Kolase foto Seskab Mayor Teddy dan Presiden RI Prabowo Subianto dari mobil komando melakukan inspeksi peserta upacara Parade Senja yang diikuti jajaran Kabinet Merah Putih di Lapangan Pancasila, Graha Utama Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/10/2024) petang. (kolase Tribunnews.com/ist)

Warganet Makin Terpesona dengan Mayor Teddy?

Aksi tegas Mayor Teddy ini memicu respons warganet yang menilai langkah tersebut mencerminkan kedekatan dan kesetaraan antara pemimpin dan rakyatnya.

Sejumlah warganet turut membagikan pandangan mereka tentang momen tersebut, mengungkapkan kekaguman atas sikap yang ditunjukkan.

Beberapa komentar yang masuk antara lain:

@kudratdrat9481: “Luar biasa... sangat menghargai kepada sesama... maju terus Indonesia.”

@RusliAndi-bi7hi: “Saya sangat bangga, pilihan saya berulang kali tidak terpilih, tetap saya memilih Bapak Prabowo. Alhamdulillah, tercapai pilihan saya.”

@baladewamuda: “Presiden dari kalangan militer memang beda tidak manja... Keren pak.”

@PanjangYuswo-d1w: “Presiden membangun manusia seutuhnya mulai dari nol. Walau sudah tua, tiada kata terlambat.”

@wahyuhidayat-uv2ij: “Mantap, Pak Prabowo, prajurit sejati. Tidak perlu pawang, nikmati saja.”

Beberapa komentar lain menyatakan kekaguman pada Mayor Teddy yang dinilai memahami peran pengawalan yang tak selalu harus melindungi fisik, namun juga menghargai semangat kebersamaan dan ketangguhan.

“Hanya Mayor Teddy yang tahu cara mendampingi Presiden Prabowo di saat mau jalan kaki,” ujar @burhankallo9199.

 

2. Polemik Pengangkatan Mayor Teddy dari Ajudan Prabowo ke Seskab

Pengangkatan Mayor Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) oleh Presiden Prabowo Subianto sempat tuai polemik.

Wakil Kepala Staf Presiden (KSP) M. Qodari menegaskan, pengangkatan Mayor Teddy sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) oleh Presiden Prabowo Subianto sudah tepat.

Menurut dia, Teddy adalah sosok yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menjalankan tugas-tugas sebagai Sekretaris Kabinet. Hal itu dapat dilihat dari lima aspek.

Pertama, kata Qodari, Teddy sudah lama menjadi orang kepercayaan Presiden Prabowo

Dia mengatakan, jabatan Seskab merupakan posisi strategis yang harus diisi oleh orang yang memiliki kedekatan dan tingkat kepercayaan tinggi dari orang nomor satu di Indonesia.

“Mayor Teddy tepat, layak sebagai Seskab, alasannya atau argumentasinya pertama, beliau sangat dipercaya oleh Pak Prabowo, sangat dipercaya dan sangat dekat dengan Pak Prabowo,” kata Qodari, kepada wartawan, Selasa (22/10/2024).

Alasan kedua, Qodari menyatakan bahwa interaksi Mayor Teddy dengan Presiden Prabowo sudah berlangsung lama, sejak Prabowo masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan), sehingga dinilai sudah memahami segala kebutuhan dan karakter Presiden Prabowo dalam menyelenggarakan tugas kenegaraan.

Oleh karena itu, Qodari percaya Mayor Teddy mampu memberikan rekomendasi yang tepat, cepat, dan aman terkait penyelenggaraan pemerintahan kepada Presiden Prabowo.

“Karena dekat dengan Pak Prabowo, maka Teddy mengerti kebutuhan-kebutuhan Pak Prabowo, dan itu sudah terbukti selama menjadi ajudan Pak Prabowo di Kemenhan,” ujarnya.

Ketiga, Qodari menyampaikan bahwa Mayor Teddy memiliki pengalaman dalam mengawal tugas-tugas kenegaraan seorang presiden. 

Tercatat, Teddy pernah menjadi ajudan Jokowi pada periode 2014–2019. Setelah menyelesaikan tugasnya mengawal Presiden, Teddy melanjutkan pendidikan militer di Amerika Serikat (AS).

Sekembalinya ke Tanah Air, Teddy dipercaya sebagai ajudan Prabowo yang saat itu menjabat Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Jokowi. Tugas tersebut ia emban sejak tahun 2020.

“Mayor Teddy sebelum jadi ajudan Pak Prabowo sebagai Menhan adalah ajudan Presiden Jokowi, jadi Mayor Teddy sangat memahami kebutuhan presiden, belajar dari pengalaman sebagai ajudan Pak Jokowi,” katanya.

Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya atau Mayor Teddy memberi hormat kepada Presiden Prabowo Subianto usai diumumkan sebagai Sekretaris Kabinet di Istana Merdeka Jakarta, pada Minggu (20/10/2024) malam.  
Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya atau Mayor Teddy memberi hormat kepada Presiden Prabowo Subianto usai diumumkan sebagai Sekretaris Kabinet di Istana Merdeka Jakarta, pada Minggu (20/10/2024) malam.   (Youtube Setpres)

Alasan keempat, Mayor Teddy memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan berbagai kalangan, memberikan masukan yang akurat, serta dapat memfilter atau menyaring orang-orang yang tepat untuk berkomunikasi atau membantu presiden.

“Teddy memiliki jaringan yang sangat luas dengan berbagai tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang. Kemampuan komunikasinya bagus, sehingga bisa masuk ke berbagai kalangan, termasuk memilih dan memilah orang-orang yang tepat untuk berkomunikasi dan membantu Presiden Prabowo,” ujarnya.

Alasan kelima, Qodari menjelaskan bahwa Mayor Teddy, yang juga prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus), memiliki wawasan luas serta keterampilan dan keterampilan yang baik. 

Qodari menambahkan, meskipun usianya sangat muda, Mayor Teddy memiliki wawasan luas dan memiliki kemampuan persuasi yang baik. 

"Contohnya, saya sendiri sebelumnya berhadapan atau berseberangan dengan Pak Prabowo tahun 2014 dan 2019, karena saya mendukung Pak Jokowi,” kata Qodari.

“Tetapi Mayor Teddy berkomunikasi dengan saya, datang kepada saya, dan menjelaskan sosok Pak Prabowo, yang membuat saya pada akhirnya bertemu dengan Pak Prabowo, memahami Pak Prabowo dengan lebih baik, dan membantu Pak Prabowo,” lanjutnya.

Pada konteks itu, Qodari menyebut kelima alasan tersebut membuat mantan Wakil Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu itu layak menjadi Seskab, bahkan lebih dari layak untuk menduduki posisi tersebut.

“Itulah kelebihan-kelebihan Mayor Teddy yang membuat beliau lebih dari layak untuk menjadi Seskab,” ujarnya.

Selain itu, Qodari menegaskan bahwa terkait pro dan kontra Mayor Teddy yang masih berstatus prajurit aktif TNI Angkatan Darat, tidak ada peraturan yang dilanggar. 

Sebab, nomenklatur Seskab yang baru dapat diisi oleh TNI aktif tanpa harus pensiun.

“Mengenai soal yang lain-lain, itu bisa diatur secara organisasi dan kelembagaan, dan saya melihat hal tersebut sudah diatur dan dikelola oleh Mensesneg dan juga oleh TNI dengan baik,” pungkasnya.

 

3. Viral Mayor Teddy Tegur Dokter Berpangkat Kolonel

Mayor Teddy, belakangan menjadi pembicaraan warganet perihal video viral di media sosial.

Dalam video viral tersebut Mayor Teddy tampak sedang bersama Prabowo yang sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah kegiatan di sebuah rumah sakit.

Saat Presiden Jokowi melintas, tampak seorang dokter yang kemudian dipegang tangannya oleh Mayor Teddy.

Mayor Teddy kemudian tampak mengatakan sesuatu kepada dokter tersebut yang belakangan diketahui berpangkat kolonel.

Setelah itu, dokter tersebut tampak langsung terdiam dan bersandar ke dinding setelah ditegur Mayor Teddy.

Video tersebut lantas viral dan menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Sebagian warganet menilai sikap Mayor Teddy berlebihan dan arogan kepada seniornya meski saat itu ia dan Prabowo sedang mendampingi presiden.

Momen Mayor Teddy tegur seorang dokter yang berpangkat kolonel.
Momen Mayor Teddy tegur seorang dokter yang berpangkat kolonel. (Kolase Tribunnews.com)

Menanggapi video viral tersebut, Kepala Biro Humas (Karo Humas) Setjen Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menjelaskan video tersebut terkait kegiatan Presiden RI yang didampingi oleh Menhan pada saat berkeliling melihat fasilitas RSPPN Panglima Besar Soedirman beberapa waktu yang lalu.

Ia menjelaskan Mayor Teddy selaku Ajudan Menhan pada saat itu sedang menyampaikan SOP (Standard Operational Procedure) keprotokolan kepada dr Gunawan Rusuldi selaku Kepala Rumah Sakit. 

"Dihadapkan pada situasi dan kondisi di mana lorong jalan sempit dan terbatas, sementara banyak pejabat negara terutama Presiden dan Menhan yang melaluinya secara bersamaan, maka apa yang dilakukan oleh Mayor Teddy masih sesuai dengan SOP yang berlaku," kata Edwin ketika dihubungi Tribunnews.com pada Jumat (23/2/2024).

 

4. Mayor Teddy Gendong Wanita Pingsan

Sosok Mayor Inf Teddy Indra Wijaya, sedang viral usai menolong seorang wanita pingsan di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (10/2/2024).

Teddy langsung menggendong seorang perempuan yang pingsan di tengah kerumunan.

Tampak dalam video yang beredar, dirinya membawa wanita itu menjauh dari kerumunan agar mendapat pertolongan medis.

Aksi Mayor Teddy Indra Wijaya menggendong perempuan yang jatuh pingsan di GBK, Jakarta, Sabtu (11/2/2024).
Aksi Mayor Teddy Indra Wijaya menggendong perempuan yang jatuh pingsan di GBK, Jakarta, Sabtu (11/2/2024). (Ist)

Lantas, siapakah sosok Mayor Inf Teddy Indra Wijaya? Berikut profilnya:

Mayor Teddy Indra Wijaya merupakan perwira TNI yang tergabung dalam Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Ia merupakan alumni SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, dikutip dari Kompas.com.

Lulus SMA, Teddy melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) dan lulus tahun 2011.

Tiga tahun berkiprah di militer, karier Teddy melesat pesat. Saat masih berpangkat Letnan Satu (Lettu), ia dipercaya menjadi ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada periode pertama kepemimpinannya, 2014-2019.

Ia salah satu perwira brilian yang dimiliki satuan elite Kopassus, dikutip tarunanusantara.sch.id.

Teddy juga pernah menjalankan tugas sebagai asisten ajudan Presiden Jokowi pada 2016-2019.

Usai bertugas di Istana, Teddy melanjutkan pendidikan militer di Amerika Serikat (AS).

Prajurit pasukan elite Baret Merah ini berhasil meraih tab ranger ketika mengikuti pendidikan militer di negeri Paman Sam itu, atau dengan kata lain berhasil meraih kualifikasi pasukan elite Angkatan Darat AS (US Army).

Setelah kembali di Tanah Air, dia dipercaya menjadi ajudan Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.

Mayor Teddy mengemban tugas sebagai ajudan Prabowo sejak 2020.

Kini Mayor Teddy diangkat Presiden Prabowo sebagai Seskab di Kabinet Merah Putih.

 

5. Mayor Teddy Disorot saat Debat Capres

Selama menjadi ajudan Prabowo, Mayor Teddy sempat menjadi sorotan.

Satu di antaranya saat hadir ikut dan duduk bersama timses Prabowo-Gibran Rakabuming Raka saat debat perdana capres 2024 di KPU, Selasa (12/12/2023).

Tak sekadar hadir, Mayor Teddy juga memakai kemeja biru yang merupakan seragam kampanye paslon nomor urut 02 itu.

Kehadiran Teddy Indra Wijaya lantas menuai sorotan. Apalagi ia masih berstatus sebagai prajurit TNI aktif.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI menyebut Mayor Teddy berpotensi melakukan dugaan pelanggaran Pemilu.

"Potensi dugaan pelanggaran tentu kami harus menyatakan berpotensi terjadi dugaan pelanggaran, tapi hasilnya seperti apa, masih dalam kajian,” kata ujar anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty di kawasan kantornya, Minggu (17/12/2023).

Lolly menegaskan, ihwal netralitas ASN, TNI/Polri sudah jelas termaktub di Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Saat ini, Bawaslu masih melakukan penelusuran melalui media sosial dan laporan masyarakat, serta mengumpulkan barang bukti.

Hasil dari penelusuran Bawaslu RI pun menyatakan, Mayor Teddy tak melanggar aturan saat hadir dalam debat capres.

Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja mengatakan kapasitas Mayor Teddy sehingga hadir dalam debat capres tersebut sebagai petugas keamanan dari Prabowo Subianto selaku Menhan.

Bagja juga mengatakan Mayor Teddy tidak melanggar aturan lantaran tidak terdaftar sebagai tim kampanye.

"Kami menelusuri bahwa nama Saudara Mayor Teddy Indra Wijaya bukan merupakan tim pelaksana kampanye. Jadi beliau bukan tim kampanye," katanya dalam konferensi pers di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).

Ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya tersorot usai momen debat perdana Capres 2024. Inilah sosoknya. (ISTIMEWA)
Ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya tersorot usai momen debat perdana Capres 2024. Inilah sosoknya. (ISTIMEWA) ((ISTIMEWA))

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda Julius Widjojono menyatakan, kehadiran Teddy Indra Wijaya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi.

Julius menegaskan, Teddy hanya memposisikan sebagai ajudan dari Prabowo.

"Kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan, tidak lebih," jelasnya, Minggu (17/12/2023).

"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye. Dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu," tambahnya.

Ia mengatakan seorang ajudan melekat pada atasannya.

"Ajudan itu melekat. Seleksi ajudan juga sangat dekat dengan keinginan atasan pengguna," ungkapnya.

Setelah pakaiannya saat hadir di debat capres jadi sorotan, di debat-debat berikutnya, Mayor Teddy terlihat mengenakan kemeja putih polos lengan panjang atau kemeja berwarna biru dongker.

Juga kemeja hitam saat kampanye akbar Prabowo-Gibran di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (10/2/2024).

Saat itu, Mayor Teddy viral setelah menggendong seorang perempuan yang pingsan di tengah kerumunan agar mendapat pertolongan medis (tribun network/thf/TribunJateng.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas