Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno: Teknologi Mengubah Wajah Sektor Pendidikan
Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyampaikan orasi ilmiah yang membahas era rapid change atau perubahan cepat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menyampaikan orasi ilmiah yang membahas era rapid change atau perubahan cepat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Eddy pada Wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Auditorium K.H. Ahmad Azhar Basyar, MA., Gedung Cendekia UMJ.
Menurutnya, teknologi dan digitalisasi mengubah wajah sektor pendidikan, kesehatan, dunia usaha, transportasi, pertanian dan lain-lain.
Perubahan cepat tersebut berdampak langsung pada memburuknya polusi udara dan kualitas ekologi.
"Untuk menghadapi perubahan cepat itu, lulusan UMJ harus memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin atau pendobrak, jadi pelopor bukan pengekor, jadi reformis jangan apatis, dan jadi aktor dari perubahan karena ini yang akan menentukan nama kalian tercatat di buku sejarah atau buku tamu undangan," tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin di era rapid change, lulusan UMJ perlu memiliki keterampilan problem solving, critical thinking, dan creativity.
"Keterampilan utama ini tentunya untuk mendapatkan pekerjaan di era digital," tutur Eddy.
Sementara itu, Rektor UMJ Prof. Dr. Ma'mun Murod Al-Barbasy, dalam pidatonya menyampaikan bahwa dengan akreditasi Unggul yang telah diraih UMJ, menandakan kampus ini sudah setara dengan kampus lainnya.
Menurut Ma'mun, capaian tersebut merupakan hasil yang luar biasa bagi UMJ dan merupakan bagian dari DNA Muhammadiyah.
"UMJ akan terus menjunjung tinggi misi umat untuk memajukan pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari konsistensi UMJ yang senantiasa memberi beasiswa, khususnya bagi mahasiswa yang kesulitan ekonomi," ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Kopertais Wilayah I DKI Jakarta dan Banten Prof. Asep Saefudin Jahar, Ph.D. dalam sambutannya menekankan kepada wisudawan agar tidak terlena dengan nilai IPK tinggi yang diraih selama di bangku kuliah.
Menurutnya, kesuksesan di masa depan tidak semata-mata dari nilai akademik saja, tetapi juga kecerdasan untuk beradaptasi dengan orang baru di lingkup kerja dan pada perubahan zaman.
"Jadi, kunci yang harus kita lakukan adalah seberapa baik kita bisa beradaptasi dengan kemampuan orang dan perubahan. Jangan mudah merasa bangga karena kita harus memupuk mentalitas, kemampuan, dan keterampilan untuk beradaptasi," jelas Asep.
Seperti diketahui, UMJ melantik 1.053 mahasiswa dari total 1.572 wisudawan pada periode semester genap tahun akademik 2023/2024 yang dibagi menjadi dua sesi.
Sesi kedua diisi oleh wisudawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Agama Islam, serta Fakultas Teknik.
Baca juga: Wakil Ketua MPR Yakini Pelantikan Prabowo-Gibran Perkuat Kepercayaan Investor kepada Indonesia
Sementara itu, sesi ketiga diikuti wisudawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), serta Sekolah Pasca Sarjana (SPs).