Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Perayaan Halloween yang Diperingati 31 Oktober, Berasal dari Festival Celtic Kuno Samhain

Tahun ini, perayaan Halloween jatuh pada Kamis (31/10/2024), simak sejarah perayaan Halloween yang berasal dari festival Celtic kuno Samhain.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sejarah Perayaan Halloween yang Diperingati 31 Oktober, Berasal dari Festival Celtic Kuno Samhain
AFP/BRYAN R. SMITH
Seorang pengunjung melihat labu di Great Jack O Lantern Blaze, di mana ribuan labu ukiran tangan dipajang, di Van Cortlandt Manor pada 8 Oktober 2022 di Croton-on-Hudson, menjelang Halloween. (Photo by Bryan R. Smith / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Simak inilah sejarah perayaan Halloween yang diperingati setiap tanggal 31 Oktober.

Tahun ini, perayaan Halloween jatuh pada Kamis (31/10/2024).

Untuk diketahui, tradisi perayaan Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain.

Saat itu, orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.

Perayaan Halloween lantas berkembang dengan beberapa kegiatan seperti trik-or-treat, mengukir jack-o-lantern, pertemuan meriah, mengenakan kostum, dan makan camilan atau permen.

Selengkapnya, inilah sejarah perayaan Halloween 31 Oktober yang dikutip dari laman history.com.

Sejarah Perayaan Halloween

Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain.

BERITA REKOMENDASI

Samhain merupakan festival keagamaan yang berasal dari tradisi bangsa Celtic kuno yang telah ada sejak 2000 tahun lalu.

Hari tersebut menandai akhir musim panas dan panen serta awal musim dingin yang gelap dan sering dikaitkan dengan kematian manusia.

Bangsa Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur.

Baca juga: Iki Magic Run 2024: Halloween Night Fun Run yang Menyatukan Anak Muda Surabaya dengan Energi Positif

Pada malam 31 Oktober, saat merayakan festival Samhain, masyarakat akan menyalakan api unggun dan mengenakan kostum untuk mengusir hantu.

Mereka akan menyalakan api unggun yang besar, di mana orang-orang berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan kepada dewa Celtic.


Kostum yang mereka kenakan terdiri dari kepala dan kulit binatang.

Setelah perayaan selesai, mereka akan menyalakan kembali api perapian untuk melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.

Pada 43 Masehi, Kekaisaran Romawi telah menaklukkan sebagian besar wilayah Celtic.

Selama 400 tahun, mereka memerintah tanah Celtic, dua festival asal Romawi digabungkan dengan perayaan tradisional Samhain.

Ilustrasi Perayaan Halloween
Ilustrasi Perayaan Halloween (Freepik)

Pertama adalah Feralia, hari di akhir Oktober ketika orang Romawi secara tradisional memperingati kematian seseorang.

Kedua adalah hari untuk menghormati Pomona, dewi buah dan pohon Romawi.

Pada abad ke-9, pengaruh Kekristenan telah menyebar ke tanah Celtic.

Pada tahun 1000 M, gereja menjadikan 2 November sebagai Hari Arwah Sedunia atau All Souls' Day, hari untuk menghormati orang mati.

Hari Arwah Sedunia dirayakan mirip dengan Samhain, dengan api unggun besar, parade, dan berpakaian seperti orang suci, malaikat, dan setan.

Halloween atau Hallowe'en (kependekan dari All Hallows' Evening, yang berarti Malam Hari Semua Orang Kudus), yang juga disebut sebagai Allhalloween, All Hallows' Eve, atau All Saints' Eve.

Perayaan Halloween dirayakan sangat terbatas di New England kolonial karena sistem kepercayaan Protestan yang kaku di sana.

Ketika kepercayaan dan kebiasaan berbagai kelompok etnis Eropa dan Indian Amerika menyatu, versi Halloween yang khas Amerika mulai muncul.

Baca juga: Asal-usul Perayaan Halloween yang Diperingati Setiap 31 Oktober, Ini Tradisinya

Di Amerika, pada paruh kedua abad ke-19, perayaan Halloween mulai populer.

Hal tersebut dikarenakan Amerika dibanjiri imigran baru, sebagian orang Irlandia yang membantu menjadikan perayaan ini semakin populer secara nasional.

Meminjam dari tradisi Eropa, orang Amerika mulai mengenakan kostum dan pergi dari rumah ke rumah meminta makanan atau uang, yang akhirnya menjadi tradisi 'trick-or-treat'.

Secara teori, beberapa keluarga bisa mengganti trick-or-treat dengan memberikan hadiah kecil kepada anak-anak tetangga.

Dengan demikian, tradisi Amerika baru lahir dan terus berkembang.

Orang Amerika biasanya menghabiskan sekitar 6 miliar dollar per tahun untuk Halloween, menjadikannya hari libur komersial terbesar kedua di negara itu setelah Natal.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas