Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perilaku Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Sampah di Rumah Sering Terabaikan

Semua anggota keluarga ikut terlibat dan sadar dalam mengelola sampah dan hal ini bukanlah perkara yang mudah.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
zoom-in Perilaku Ramah Lingkungan dan Pengelolaan Sampah di Rumah Sering Terabaikan
Istimewa
Co-Founder dan PR Director dari Kertabumi Recycling Center, Santi Novianti (kiri) dan Co-Founder dari Demibumi, Jessica Halim saat talkshow CSR Day 2024 yang diinisiasi Grant Thornton Indonesia di Jakarta belum lama ini 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebiasaan atau perilaku ramah lingkungan yang sering terabaikan di lingkungan rumah menjadi sorotan Co-Founder dari Demibumi, Jessica Halim.


Ia mencontohkan, idealnya rumah terdapat 5 tempat sampah khusus untuk memilah jenis-jenis sampah yang berbeda.


Ada tempat sampah membuang sampah organik, seperti sisa makanan, daun-daunan, dan bekas sayur. 

Baca juga: Gandeng Kelompok Wanita Tani, Bank Mandiri Ubah Sampah Organik Jadi Sumber Daya Bernilai


Kemudian tempat sampah non organik untuk tempat plastik bekas, kemasan air mineral berbahan plastik, dan lainnya.


Lalu tempat sampah nonorganik yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3),  tempat sampah non organik untuk membuah sampah berbahan kertas dan tempat sampah untuk menyimpan sampah residu. 


Namun saat ini sangat  jarang rumah yang memiliki 5 tempat pembuangan sampah yang disesuaikan jenisnya.

Berita Rekomendasi


”Kami di rumah punya 5 tempat sampah khusus untuk memilah jenis-jenis sampah yang berbeda dan sistem ini memang butuh komitmen tinggi, salah satu tantangan utamanya adalah memastikan keluarga tetap konsisten," kata Jessica saat talkshow CSR Day 2024 yang diinisiasi Grant Thornton Indonesia di Jakarta belum lama ini.


Demibumi adalah platform berkelanjutan asal Indonesia yang menawarkan berbagai produk ramah lingkungan dan berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup yang lebih berkelanjutan. 

Semua anggota keluarga, kata dia termasuk anak-anak, ikut terlibat dan sadar dalam mengelola sampah dan hal ini bukanlah perkara yang mudah.

"Namun dengan kesadaran dan toleransi, lama-kelamaan kebiasaan ini bisa menjadi hal alami," katanya. 

"Jessica ingin menunjukkan bahwa perubahan kecil di rumah bisa membawa manfaat nyata, bahkan bisa menghasilkan keuntungan,' kata Jessica.


Co-Founder dan PR Director dari Kertabumi Recycling Center, Santi Novianti, menambahkan tentang peran penting masyarakat dalam pengelolaan sampah. 


Masyarakat dapat memulai dari hal paling sederhana, seperti memilah sampah di rumah. 

Baca juga: Pemanfaatan Maggot Mampu Urai Sampah Organik 1 kg dalam Sehari

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas