Maruarar Sirait, S.I.P
Dulunya, Maruarar Sirait merupakan mantan anggota DPR RI fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) lalu menjadi politikus Partai Gerindra.
Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Sri Juliati
Kekayaan Maruarar Sirait terbesar berasal dari kepemilikan aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp 74,47 miliar. Aset tersebut tersebar di banyak tempat mulai dari Tangerang, Bandung, Subang, Tangerang Selatan, Kota Toba Samosir, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, hingga Jakarta Pusat.
Harta kekayaan lain milik Maruarar Sirait berupa kepemilikan kas dan setara Kas senilai Rp 19,95 miliar. Selain itu, Maruarar Sirait juga tercatat memiliki kekayaan dari aset berupa surat berharga mencapai Rp11 miliar.
Maruarar juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai Rp1,15 miliar yang mencakup:
- Mobil Fotton Ambulance Tahun 2012 senilai Rp94,5 juta
- Mobil Toyota Alphard Tahun 2017 senilai Rp713,77 juta
- Mobil Toyota Fortuner Tahun 2017 senilai Rp344 juta
Selain itu, Maruarar mencatat harta bergerak lainnya senilai Rp7,42 miliar dan harta lainnya sebesar Rp 5.505.790.252.
Andai tak punya utang sebesar Rp33,7 miliar, harta kekayaan Ara akan mencapai Rp 119,5 miliar.
Kabar Terbaru
Maruarar Sirait Hibahkan Tanahnya untuk Bangun Rumah Sederhana Padahal Baru Sehari Jadi Menteri
Baru sehari jadi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait langsung menjadi buah bibir publik.
Ini terjadi setelah ia menyerahkan tanahnya seluas 2 hektare untuk dibangun rumah sederhana bagi masyarakat.
Apa yang dilakukan Maruarar Sirait itu merupakan bagian dari upaya mewujudkan program 3 juta rumah sederhana yang sudah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk rakyat yang terkategori kurang mampu.
Maruarar Sirait mengatakan bahwa pada lahan yang diserahkannya tersebut, owner Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma alias Aguan akan melaksanakan groundbreaking (peletakkan batu pertama) dalam waktu dekat ini, seperti dilansir dari Pos Kupang.
Ara mengungkapkan, pembangunannya rumah sederhana tersebut akan dilaksanakan di Tangerang, Banten pada November nanti.
"10 November groundbreaking di Tangerang, tanahnya dari perusahaan kami, yang bangun perusahaan lain, Agung Sedayu," ujar Ara di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin 28 Oktober 2024.
Dia memastikan, rumah yang dibangun tersebut akan digunakan untuk masyarakat. “Jadi rumah itu buat rakyat. Mau disewakan atau dijual? Enggak. Mau dikasih aja," lanjutnya lagi.
Sebelumnya, Ara pun mengatakan akan menyumbangkan 2 hektar tanah miliknya untuk mendukung realisasi program 3 juta rumah.
Hal ini disampaikannya ketika melakukan kunjungan kerja ke Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput di Jakarta, Minggu 27 Oktober 2024.
"Dua hektar minimal," ujar Ara singkat.
Langkah tersebut diharapkan bisa menjadi contoh untuk masyarakat lain agar tertarik melakukan hal serupa.
Pasalnya, Ara berkali-kali menegaskan bahwa program 3 juta rumah dilakukan dengan konsep gotong royong.
Artinya, pemerintah dengan senang hati menampung inisiatif baik masyarakat yang mau menghibahkan tanahnya untuk dibangun rumah rakyat.
Melihat program pemerintah yang positif itu, PT Ciputra Development Tbk menyatakan kesiapannya untuk mendukung program tiga juta rumah.
Hal ini disampaikan oleh Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta, Senin 28 Oktober 2024.
Budiarasa mengatakan, target membangun 3 juta merupakan program yang bagus mengingat kebutuhan perumahan Indonesia sangat besar.
"Program pemerintah ini akan sangat baik buat masyarakat," ujarnya kepada Kompas.com.
Kesiapan Ciputra Group ini menanggapi ajakan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait untuk menyumbangkan lahannya guna mendukung program 3 juta rumah.
Terkait hal ini, Budiarsa mengaku baru pertama kali mendapatkan informasi mengenai imbauan hibah tanah untuk pembangunan rumah rakyat.
Namun demikian, dirinya menyatakan siap apabila diminta pemerintah untuk menyumbangkan tanah.
"Kita lihat programnya, (ke depannya) siap," tegasnya.
Sebagai informasi, program 3 juta rumah akan dilaksanakan di perkotaan dan perdesaan.
Rinciannya, sebanyak 2 juta rumah dibangun di perdesaan dan 1 juta sisanya di perkotaan dengan bentuk hunian vertikal.
Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo mengonfirmasi, program pembangunan 3 juta rumah yang akan dijalankan pada era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto merupakan target annual atau tahunan.
“Ternyata setelah dipelajari bukan 3 juta (rumah) per periode. Kita mau bikin 3 juta setahun, jadi 5 tahun total 15 juta,” kata Hashim dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin 28 Oktober 2024.
Hashim menilai, program 3 juta rumah tersebut dapat mengatasi isu backlog atau kondisi kesenjangan antara jumlah rumah yang terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu program ini memberikan akses perumahan murah bagi masyarakat dan menggerakan ekonomi.
Namun, sambung Hashim, yang perlu dipikirkan adalah funding pendanaan.
Saat ini ada beberapa perusahaan yang berpotensi terlibat dalam program ini.
Mereka adalah Agung Podomoro Land, Agung Sedayu Group, Alam Sutera Realty, Ciputra Development, Lippo, Pakuwon Jati, Paramount, Sinar Mas, Summarecon Agung, dan Bumi Benowo Sukses Sejahtera (BBSS).
BBSS merupakan anak perusahaan dari Agung Alam Anugrah (AAA) Group yang bergerak di pergudangan dan ruko.
Sejak pelantikan Prabowo, harga sahamnya melonjak dari Rp 71 menjadi Rp 240 per lembar.
Sebagai perusahaan properti, BBSS menyatakan kesiapannya untuk menyuplai lebih dari 60 persen terhadap total 1 juta kuota hunian vertikal di wilayah perkotaan.
Hingga kini, BBSS memiliki total lahan hampir 200 hektar di berbagai kota, dengan berbagai macam proyek properti mulai dari pergudangan, residensial, komersial (ruko) hingga apartemen. Bahkan perusahaan ini masih memiliki lahan seluas 15 hektar di Jakarta.
(Tribunnews.com/Ika Wahyuningsih)
Baca berita terkait di sini