Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendagri Minta Dukcapil Permudah Dokumen Pemilih Pilkada yang Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Bima Arya, meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) mempermudah dokumen pemilih Pilkada 2024 yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kemendagri Minta Dukcapil Permudah Dokumen Pemilih Pilkada yang Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
Tribunnews.com/ Ibriza
Wamendagri Bima Arya ditemui usai menghadiri rapat koordinasi dengan Kemendagri di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya, meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) mempermudah dokumen pemilih Pilkada 2024 yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal ini disampaikan Bima Arya setelah menggelar rapat koordinasi bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Rabu (13/11/2024).

Bima mengatakan, masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi semaksimal mungkin harus tetap bisa menggunakan hak pilihnya di Pilkada Serentak 2024.

Karena itu, Wamendagri menutukan, pentingnya untuk melakukan pendataan dan pemetaan antar instansi mengenai jumlah pengungsi, jumlah TPS, kesiapan penyelenggara, KPPS, dan logistik yang menunjang gelaran Pilkada.

"Tadi saya minta juga secara langsung kepada Dukcapil untuk memudahkan, artinya ketika dokumen-dokumen kependudukannya (warga) itu rusak atau hilang, maka bisa dimudahkan hanya dengan menggunakan biodata saja," ucap Bima, kepada wartawan di kantor KPU RI, Jakarta, Rabu.

Baca juga: KPU: Sekitar 13 Ribu Pemilih Pilkada Serentak 2024 Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi

Ia menekankan, Dukcapil agar dapat jemput bola menyediakan data-data pemilih yang nantinya dapat dikoordinasikan dengan KPUD dan TPS.

Berita Rekomendasi

Diketahui, status tanggap darurat erupsi Gunung Lewotobi berlangsung sampai 31 Desember 2024.

"Tentunya dalam konteks tanggap darurat ini segala sesuatu yang berbeda pasti akan ada penyelesaian-penyelesaian yang dimungkinkan dan dibenarkan secara undang-undang," tuturnya.

Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi kembali naik pada Selasa (12/11/2024) malam.

Baca juga: Kisah Heroik Masinta: Ibu yang Rela Terbakar Demi Selamatkan Anak saat Erupsi Gunung Lewotobi

Hal tersebut memicu kepanikan warga dan mengakibatkan evakuasi besar-besaran.

Terbaru, ada ratusan warga di tiga desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT dievakuasi ke posko pengungsian sejak Selasa malam.


Tiga desa tersebut yakni Desa Hikong, Kringa, dan Timutawa.

"Proses evakuasi masih berlangsung sampai pagi ini, dengan situasi yang masih terkendali," jelas Humas Polres Sikka, Ipda Yermi Soludale, Rabu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas