Mensos Gus Ipul Targetkan Angka Kemiskinan Ekstrem Sentuh Nol Persen di 2026
Mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menargetkan angka kemiskinan ekstrem turun sampai 0 persen pada 2026
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menargetkan angka kemiskinan ekstrem turun sampai 0 persen pada 2026 atau 2 tahun setelah dirinya menjabat.
Saat ini berdasarkan data per Maret 2024, penduduk Indonesia yang berada di garis kemiskinan ekstrem sebesar 0,83 persen atau 2,3 juta jiwa.
Hal ini diungkap Gus Ipul saat beraudiensi dengan Kompas Gramedia Group di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Selasa (12/11/2024),
“Miskin ekstremnya dalam 2 tahun ini kalau bisa sudah 0 persen,” kata Gus Ipul memaparkan sasaran kerja Kemensos.
Sementara itu, Kemensos juga menargetkan menurunkan angka kemiskinan yang pada Maret 2024 berada di kisaran 9,03 persen atau 25,22 juta jiwa menjadi di bawah 6 persen dalam kurun 5 tahun ke depan.
Baca juga: HNW Dukung Presiden Terbitkan Inpres Baru Untuk Capai Target Nol Persen Kemiskinan Ekstrem
“Dalam waktu 5 tahun itu menurunkan kemiskinan di bawah 6 persen,” katanya.
Bukan cuma angka miskin dan miskin ekstrem, Kemensos juga berupaya menaikkan kelas masyarakat yang berada di golongan rentan menjadi kelas menengah, seraya mempertahankan masyarakat kelas menengah agar tidak turun ke kelas di bawahnya.
“Kita harapkan yang rentan ini naik menjadi kelas menengah. Persoalan kita sekarang nahan bagaimana kelas menengah tidak turun menjadi rentan. Kemudian kemiskinan itu bisa kita putus,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul kemudian menjelaskan bagaimana cara kerja Kemensos dalam mencapai target-target kerja tersebut, termasuk upaya memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan dan program pemberdayaan.
Baca juga: Komite III DPD RI Siap Berkolaborasi Bersama Pemerintahan Prabowo-Gibran Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Dimulai dari menghadirkan data tunggal terpadu sosial ekonomi sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto, tujuannya agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
Pertama, Kemensos akan memenuhi hak dasar masyarakat yang terdaftar dalam beberapa kategori tersebut.
Pemenuhan hak dasar itu mulai dari tempat tinggal, asupan atau makanan sehat, termasuk bagi ibu hamil dan balita.
Jika hak dasarnya sudah terpenuhi, Kemensos akan memberdayakan kelompok masyarakat tersebut sesuai pilihan atau cita-cita mereka, misalnya keinginan bekerja, menjadi pengusaha kecil maupun menengah, atau keinginan bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia.
Dalam hal ini Kemensos akan menggandeng kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah.
“Nanti akan dikelompokkan, setelah itu diberdayakan. Dan pemberdayaan itu terus terang bukan hanya Kementerian Sosial, tapi ini adalah intervensi dari berbagai kementerian lembaga, dan juga program-program pemerintah daerah. Jadi kira-kira sederhananya seperti inilah cara kerja kita,” ujar Gus Ipul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.