Capim KPK Asal Polri Setuju OTT Dilanjutkan: Tak Perlu Banyak, tapi Selektif
Capim KPK Setyo Budianto menilai operasi tangkap tangan (OTT) masih perlu dilanjutkan oleh lembaga antirasuah.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komjen Setyo Budianto, menilai operasi tangkap tangan (OTT) masih perlu dilanjutkan oleh lembaga antirasuah.
Namun, ia menekankan bahwa OTT yang dilakukan tak perlu dengan kuantitas yang banyak, namun harus selektif.
Menurut Jenderal polisi bintang tiga itu, OTT bisa menjadi pintu masuk untuk mengungkap perkara besar.
Hal itu diungkapkan Setyo saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test bersama Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/11/2024).
"Menurut kami, OTT itu masih diperlukan. Karena kenapa diperlukan, OTT adalah pintu masuk terhadap perkara-perkara yang diperlukan untuk bisa membuka perkara yang lebih besar," kata Setyo, Senin.
Calon pimpinan KPK asal Polri itu, menekankan agar OTT bisa menyasar pada kasus prioritas.
"Memang, OTT ini tidak perlu harus banyak, betul-betul selektif, prioritas, tetapi masih diperlukan untuk saat ini. Betul-betul selektif, prioritas. Dalam rangka mengantisipasi praperadilan dan lain-lain, " ucapnya.
"Dilaksanakan secara rigid, bersih, dan meminimalisir kesalahan dan tidak menimbulkan hal-hal yang berisiko tapi bisa membuka perkara-perkara yang lebih besar lagi," tandasnya.
Diketahui, Setyo Budiyanto menjadi sosok pertama yang mengikuti fit and proper test capim KPK.
"Sesuai dengan laporan sekretariat Komisi III DPR, kuorumnya sudah sangat terpenuhi dan dinyatakan terbuka untuk umum," kata Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman, Senin.
Habiburokhman menjelaskan, alokasi waktu untuk masing-masing capim KPK selama 90 menit, termasuk untuk penjelasan makalah dan pendalaman dari Komisi III DPR.
Baca juga: DPR Mulai Gelar Fit and Proper Test untuk Capim dan Cadewas KPK Hari Ini
Setyo Budiyanto mengangkat soal strategi koordinasi antar lembaga untuk pemberantasan korupsi.
"Hal itu sesuai dengan misi asta cita Presiden Prabowo Subianto yang sudah sering kali diarahkan tentang pencegahan korupsi," ujarnya.
Adapun rencananya fit and proper test tersebut, bakal selesai digelar pada Kamis (21/11/2024).
Adapun, berikut 10 daftar Capim dan Cadewas KPK yang telah diserahkan kepada Komisi III DPR untuk ditindaklanjuti melaksanakan fit and proper test:
Capim KPK
- Agus Joko Pramono
- Ahmad Alamsyah Saragih
- Djoko Poerwanto
- Fitroh Rohcahyanto
- Ibnu Basuki Widodo
- Ida Budhiati
- Johanis Tanak
- Michael Rolandi Cesnanta Brata
- Poengky Indarti
- Setyo Budiyanto
Cadewas KPK
- Benny Jozua Mamoto
- Chisca Mirawati
- Elly Fariani
- Gusrizal
- Hamdi Hassyarbaini
- Heru Kreshna Reza
- Iskandar Mz
- Mirwazi
- Sumpeno
- Wisnu Baroto
(Tribunnews.com/Milani Resti/Yohannes Liestyo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.