Bappenas Dorong Kompetensi Pegawai Pemerintah Daerah Jalankan SDGs
Yanuar Nugroho menekankan pentingnya kompetensi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjalankan Sustainable Development Goals (SDGs).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Bappenas RI, Yanuar Nugroho menekankan pentingnya kompetensi Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjalankan Sustainable Development Goals (SDGs).
Komitmen Pemerintah dalam mencapai SDGs diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs.
"Tujuannya sebenarnya adalah memberikan forum bagi Pemda itu untuk bertukar gagasan, bertukar ide, bagaimana mereka menjalankan SDGs. Sekaligus untuk pengembangan kapasitas mereka," kata Yanuar melalui keterangan tertulis, Rabu (20/11/2024).
Bappenas telah bekerjasama dengan Tanoto Foundation sejak tahun 2018 untuk membangun model SDGs.
Kedua lembaga ini melakukan peningkatan kompetensi Pemda dalam menjalankan SDGs.
Kegiatan ini menghadirkan perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di 23 provinsi dan 4 kota/ kabupaten.
"Kami mulai dari 2018, kami membantu pemerintah untuk membangun model SDG di dalam konteks Indonesia. Caranya bagaimana pada waktu itu kami piloting di Provinsi Riau," kata Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation, Michael Susanto.
Pada tahun 2019, Tanoto Foundation bersama Bappenas dan UNDP mendirikan SDG Academy Indonesia.
Program kegiatan ini awalnya diharapkan untuk menjadikan seluruh pemda di Indonesia memiliki kapasitas yang mumpuni untuk pelaksanaan SDGs.
"Jadi pada saat mereka menyusun rencana aksi daerah, pada saat mereka mendesain program, pada saat mereka membentuk kemitraan, kompetensi apa yang tadinya mereka belum punya. Jadi kami lengkapi melalui kami memberikan pelatihan," ungkapnya.
Program ini sudah menjangkau 34 provinsi, dan pihaknya sudah melatih 531 SDG Champion serta SDG Leader.
"Sedangkan online learning-nya sudah lebih dari 15.000 peserta yang ikut dalam Mobile Learning. Jadi ada sekitar 30 persen Pemda yang memanfaatkan, sisanya macam-macam, ada Akademisi, ada NGO dan sebagainya," katanya.
Untuk SDG Leadership Program, yaitu pelatihan kepemimpinan khusus bagi pihak-pihak yang mau membangun pemimpin-pemimpin lokal agar mengerti tentang SDG.
Program tersebut dengan jangka waktu tiga bulan yakni dilakukan hybrid atau online dan luring.
Para peserta diajarkan mengenai topik-topik khusus, seperti diajarkan bagaimana memimpin ekosistem daerah untuk memajukan SDG.
Sedangkan SDG Mobile Learning Program merupakan program online dengan 15 modul untuk hampir semua target SDG.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.