Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benny Mamoto: Peran Dewan Pengawas KPK Perlu Dioptimalkan

Benny menyinggung penanganan kasus oleh KPK yang berlarut-larut sampai bertahun-tahun, dan tidak jelas statusnya.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Benny Mamoto: Peran Dewan Pengawas KPK Perlu Dioptimalkan
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Calon anggota dewan pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Benny Mamoto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (cadewas KPK) Benny Mamoto menyebut, peran Dewas KPK perlu ditingkatkan atau dioptimalkan.

Hal ini menurutnya penting untuk meminimalkan pelanggaran dan penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan pimpinan ataupun pegawai KPK.

Baca juga: Komisi III DPR Maraton Lakukan Fit and Proper Test 10 Calon Dewas KPK, Hari Ini Selesai

Demikian disampaikannya dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test Calon Dewan Pengawas KPK, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/11/2024). 

"Perlu adanya upaya optimalisasi peran Dewas untuk untuk meminimalisir pelanggaran, maupun penyalahgunaan wewenang oleh KPK," ujarnya.

"Antara lain dengan optimalisasi pengawasan secara langsung dan pengawasan yang sifatnya preventif," imbuhnya.

Optimalisasi pengawasan ini, kata Benny, perlu kesepakatan antara Dewas dan Pimpinan KPK.

Berita Rekomendasi

Sementara itu terkait pengawasan bersifat preventif,  Benny menjelaskan bahwa idealnya adalah pengawasan penanganan suatu kasus, yang dilakukan sejak awal dalam proses sampai akhir.

"Dan kemudian dievaluasi bersama-sama," ujarnya.

Baca juga: Ida Budhiati Ingin Dewas KPK Tetap Proses Etik Pimpinan yang Mengundurkan Diri

Lantas, Benny menyinggung penanganan kasus oleh KPK yang berlarut-larut sampai bertahun-tahun, dan tidak jelas statusnya.

"Kemudian penetapan tersangka juga sama sampai sekian lama tidak jelas tindak lanjutnya dan sebagainya kemudian bagaimana amputasi jaringan dan bagaimana penanganan justice collaborator," tandasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas