Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.

Berikut profil Dwikorita Karnawati yang menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak November 2017.

Penulis: Falza Fuadina
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.
setkab.go.id
Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. - Berikut profil Dwikorita Karnawati yang menjabat sebagai Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak November 2017. 

Selain itu, Dwikorita Karnawati menyabet penghargaan dalam program Penelitian Senior Fulbright untuk mengembangkan Integrasi Sensor Teknis dengan sensor Manusia untuk Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor, yang dilakukan di The Visualization Center-Homeland Security Post Graduate Program, di San Diego State University, California, Amerika Serikat pada 2011-2012.

Atas karya-karyanya, ia memperoleh serangkaian hibah penelitian dari Bank Dunia, serta dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan the British Council, yang kemudian mendukung proses pengembangan Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya, khususnya yang terkait dengan bencana hidrometeorologi, gempa bumi dan tsunami di Indonesia, berkenaan dengan ketahanan hidup dan perlindungan lingkungan.

Daftar Prestasi:

  • The Young Academic Award dari World Bank (1997 – 1998)
  • Leverhulme Professorship Award, Institute for Advanced Studies, University of Bris (2002).
  • Pustawakawan Berprestasi II dan Laboran Berprestasi 1, Seleksi Nasional Akademisi Berprestasi tahun 2010 UGM Hitachi Scholarship Foundation for Post Doctoral Research (Oct. to Nov 1998).
  • Graduate Research Team Grant -World Bank (1991-2001).
  • Best paper and best presentation in Joint Convention on Indonesian Association of Geologist – Ind. Assoc. of Geophysicists – Ind. Assoc. of Petroleum Engineers. November 2005.
  • Best Paper and Presentation in the International Association of Engineering Geology conference, Nottingham, UK., Sept 2006.
  • Delphe (Development of Partnership in Higher Education) – British Councilwith respect to the Research entitled Seismicity and Landslide Hazard Mapping for Community Empowerment in Yogyakarta, Indonesia (2007-2010).
  • International Program on Landslide-UNESCO Recognition with respect to the Research entitled Landslide and multi geohazard mapping for community empowerment in Indonesia (2008-2010).

Karier

Dwikorita Karnawati secara konsisten bekerja pada bidang pengembangan kapasitas Sumber Daya Manusia dan Program Pendidikan untuk Mitigasi Bencana sejak 1997.

Kemudian, ia memulai kariernya sebagai dosen yang kemudian menjabat sebagai Rektor Universitas Gadjah Mada periode 2014-2017.

Pada 2014, Dwikorita Karnawati menjadi moderator debat calon wakil presiden (Cawapres).

Pada 2015, ia ditunjuk sebagai Wakil Presiden International Consortium on Landslides (ICL).

Berita Rekomendasi

Selama menduduki jabatan tersebut, Dwikorita Karnawati aktif mempromosikan dan mengembangkan integrasi sensor teknis dan sensor manusia untuk sistem peringatan dini hidro-meteorologi.

Salah satu inovasi yang ia dan timnya buat itu menjadi referensi internasional (ISO 22327) pada 2018.

Setahun kemudian, Dwikorita Karnawati didapuk sebagai Ketua the Intergovernmental Coordination Group of Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS).

Ia juga dipercayai sebagai koordinator untuk the ASEAN University Network – South East Asia Engineering Education Development Program (AUN Seed Net) di bidang Mitigasi Bencana (yang meliputi bencana hidrometeorologis), antara tahun 2004-2014.

Baca juga: Ingatkan Peristiwa 2020, BMKG Sebut Potensi Bencana Hidrometeorologi Bayangi Momen Libur Nataru

Pada November 2017, Dwikorita Karnawati dilantik sebagai Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG) menggantikan Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc.

Selama menjabat sebagai Kepala BMKG, ia aktif mendorong pengembangan pada bidang Teknologi Sistem Peringatan Dini dan Sistem Prakiraan Berbasis Dampak untuk Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, yang didukung oleh Big Data, Artificial Intelligent (AI), dan Internet of Things (IOT), yang juga terhubung ke media sosial, Mobile Aps dan YouTube.

Selain itu, wanita bergelar Profesor ini juga menjadi pembicara di sejumlah konferensi, pertemuan, dan acara berbagai universitas dan lembaga di Amerika Serikat, Eropa, Australia, Selandia Baru, India, Jepang, Cina, dan Afrika, untuk berbagi praktik terbaik dari pengalamannya dalam Pengurangan Risiko Bencana dan Sistem Peringatan Dini.

Harta Kekayaan

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas