VIDEO Kasum TNI Sambut Kembalinya Satgas Kompi Zeni dari Afrika Tengah, Bawa Pulang 8 Penghargaan
baru kembali dari daerah misi di Afrika Tengah dengan membawa pulang setidaknya delapan penghargaan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon memimpin Upacara Penyambutan Satgas Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (konga) 37 di Lapangan Prima Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur pada Selasa (26/11/2024).
Sebanyak 240 personel Satgas Kizi TNI Konga (37) berasal dari Batalyon Zeni Tempur 2/SG Kodam II Sriwijaya dan beberapa satuan lainnya itu dipimpin Letkol Czi Ibnu Muntaha tersebut kembali dari daerah misi di Afrika Tengah dengan membawa pulang setidaknya delapan penghargaan.
Diantaranya penghargaan itu adalah MINUSCA UN Medal, The Central Africa Republic Medal & Minister of Defence Medal.
Satgas TNI Konga 37-J Minusca 2023 menyabet penghargaan penjaga lingkungan terbaik dari seluruh kontingen Pasukan Pemeliharaan Perdamaian PBB yang bertugas di Republik Afrika Tengah.
Satgas Kizi 2023 berhasil membangun Sewage System atau sistem pengolahan limbah yang sebelumnya tidak ada di Afrika Tengah.
Improvisasi Satgas Kizi 2023 saat menjalankan penugasan selain membangun jalan, bandara hingga jembatan.
Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-J Minusca 2023 terhitung memulai tugas di Afrika Tengah pada 9 November 2023.
Mereka selesai melaksanakan tugas pada 20 November 2024.
Jumlah personel Satgas ini sebanyak 240 orang dengan satuan yang menjadi induk utama (mainbody) dari Batalyon Zeni Tempur 2/Samara Grawira (SG) Kodam II/Sriwijaya (SWJ).
Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) pasukan ini adalah Letkol Czi Ibnu Muntaha.
Selain itu, mereka juga mendapatkan anugerah tanda jasa Satyalencana Santi Dharma dari pemerintah Indonesia.
Amanat Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam amanatnya yang dibacakan Richard mengucapkan selamat datang di tanah air kepada seluruh personil Satgas Kompi Zeni TNI tersebut.
Ia menjelaskan tugas sebagai Pasukan Perdamaian PBB tidak asing lagi bagi Indonesia, khususnya bagi TNI.
Selain itu, kata Agus, tugas mulia tersebut merupakan implementasi amanat konstitusi sebagaimana tertuang pada pembukaan UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Agus juga menyoroti berbagai prestasi dan penghargaan oleh Satgas tersebut selama melaksanakan tugas di Republik Afrika Tengah.
"Selanjutnya, piagam penghargaan dari Force Commander Minusca atas dedikasi yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan engineering di wilayah Bangui, Berberati, Bouar, dan Mba'iki," kata Agus dalam amanat yang dibacakan Richard.
"Untuk itu, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh personel Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda 37 J MINUSCA yang telah mengharumkan nama TNI termasuk nama bangsa Indonesia di kancah internasional," sambungnya.
Agus mengingatkan agar semua keberhasilan dan prestasi itu tidak membuat mudah berpuas diri.
Akan tetapi, prestasi itu dijadikan sebagai pemacu semangat untuk mengabdi dan berkarya lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang.
"Di sisi lain, sekecil apapun pengalaman dan pengetahuan diperoleh selama penugasan, hendaknya dapat menjadi bekal dan bahan evaluasi guna perbaikan pelaksanaan pada tugas-tugas di masa yang akan datang," ungkapnya.
Ke depan, lanjut dia, tugas TNI akan semakin kompleks seiring dengan perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis.
Untuk itu, Agus juga memerintahkan untuk melaksanakan pemeriksaan dan inventarisir kembali semua materiil pasca penugasan.
"Segera lakukan adaptasi terhadap lingkungan di satuan masing-masing agar siap melaksanakan tugas-tugas selanjutnya," lanjut Agus.
Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen Taufik Budi Santoso usai upacara juga mengaku terkesan dengan penghargaan yang diraih oleh Satgas tersebut.
Ia menjelaskan meskipun tugas pokok mereka di daerah operasi di Afrika Tengah di antaranya melakukan pembangun jalan, bandara, jembatan, dan bangunan, namun mereka bisa membangun sistem pengolahan limbah di luar tugas pokok mereka.
"Kalau sewage system (sistem pengolahan limbah), kan mereka ini kompi engineering (Zeni). Mereka secara dasar sudah punya ilmu itu. Selama pratugas tentunya mereka juga sudah mempelajari kira-kira situasi daerah operasi seperti apa," ungkap Taufik.
"Dan begitu sampai di base camp-nya, mereka lihat situasinya secara sanitasi tidak bagus, mulai mereka olah itu. Yang dulunya selalu banjir, sekarang sudah tidak. Itu yang buat saya luar biasa. Dan itu mendapat penghargaan dari Force Commander Minusca," sambungnya.
Taufik juga mengatakan setelah mereka bertugas satu tahun di Afrika Tengah, mereka kembali dalam keadaan selamat, aman, dan sehat.
TNI, kata dia, juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan terkait penyakit menular hingga tes narkoba.
"Sejauh ini, tidak ada penyakit-penyakit bawaan dari Afrika sana seperti monkey pox dan lain-lain. Termasuk tes narkoba yang kita lakukan," ungkap Taufik.
"Jadi, setelah acara ini selesai, kembali nanti melanjutkan tindakan administrasi, pengembalian perlengkapan dan lain-lain. Mereka langsung kembali ke satuan masing-masing," ujarnya.(*)