Jenderal Pol. Purn. Drs. Roesmanhadi, S.H.
Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi adalah mantan Kapolri era Presiden BJ Habibie dan Gus Dur pada tahun 1998 hingga 2000.
Penulis: Rakli Almughni
Editor: Pravitri Retno W
Dari keterangan 9 saksi yang diperiksa di Polres Ngawi, tidak satu pun yang menyatakan Sophan dilindas setelah jatuh dari motor gedenya.
Abubakar pun mengklarifikasi keterangan warga sekitar bernama Murjoko yang memberikan keterangan kepada wartawan bahwa ia melihat Sophan dilindas.
Murjoko, ujar Abubakar, saat kejadian berada di lokasi yang berjarak 500 hingga 700 meter.
Saat diperiksa polisi, Murjoko meralat kesaksiannya dan menyatakan bahwa ia tidak berada di tempat saat kejadian.
"Saat ditanya kenapa dia memberikan kesaksian seperti itu (Sophan dilindas dua pengendara), katanya karena ingin masuk TV," ujar Abubakar, dikutip dari Tribun Timur.
Pascakejadian tersebut, Roesmanhadi sempat muncul ketika Jenderal Tito Karnavian akan dilantik sebagai Kapolri menggantikan Badrodin Haiti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketika Roesmanhadi menjadi Kapolri, Tito Karnavian pernah menjadi anak buahnya.
Roesmanhadi pun meyakini Tito memiliki kemampuan untuk memimpin Polri.
"Mudah-mudahan Tito bisa membawa misi seperti apa yang diperintahkan Bapak Presiden. Tito itu dulu aspri saya, saya kira dia mampu memenuhi apa yang jadi harapan Presiden Jokowi," ujar Roesmanhadi, Kamis (14/7/2016).
Roesmanhadi menambahkan Tito memiliki kemampuan penyidikan yang baik dan tidak perlu diragukan sehingga berbagai kasus besar pasti bisa dituntaskan.
"Saya pesan supaya kedepankan pencegahan dan pembinaan masyarakat. Jangan lupa juga soal kultur pelayanan diperbaiki, ditingkatkan," pesan Roesmanhadi.
"Saya berharap Tito mampu mengedepankan reformasi di lingkungan Polri, reformasi di bidang mental," tegas Roesmanhadi.
(Tribunnews.com/Rakli Almughni)