Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Cikarang Rp 15.000 Per Anak, Ini Menu yang Disajikan
Sejak Oktober lalu, ada 2.000 siswa dari 10 sekolah (8 SD dan 2 SMP) di area Cikarang menerima makanan program unggulan pemerintah Prabowo-Gibran ini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) sedang diujicobakan di sejumlah titik, salah satunya di kabupaten Bekasi Jawa Barat.
Sejak Oktober lalu, ada 2.000 siswa dari 10 sekolah (8 SD dan 2 SMP) di area Cikarang menerima makanan program unggulan pemerintah Prabowo-Gibran ini.
Pemerintah pun menetapkan makan bergizi gratis ini dipatok Rp15.000 per anak.
Apa saja menu yang disajikan?
Diantaranya adalah nasi putih, ayam panggang barbeque, sop tahu sawi bakso, jeruk dan susu 115 ml.
Lalu nasi putih, ikan katsu saus jamur, tumis buncis wortel, puding dan susu 115 ml.
Nasi putih, telur ceplok bumbu tomat, asem-asem buncis tahu, pisang dan susu 115 ml.
Maupun nasi putih, sate lilit, sop pokcoy sosis, puding dan susu 115 ml.
“Menu yang disajikan pada program sudah memenuhi angka kecukupan gizi (AKG) untuk satu kali makan (khususnya makan siang), baik dari asupan energi, karbohidrat, protein maupun lemak,” ujar dia di kabupaten Cikarang, Jumat (29/11/2024).
Adapun persentase batas kecukupan gizi pada program ini adalah sekitar 30 persen AKG.
Ia menuturkan, promosi dan informasi mengenai pentingnya susu untuk anak jarang ditemukan.
Dengan adanya program pemerintah ini yang memasukkan susu dalam menu, maka edukasi tentang pentingnya susu bagi anak harus semakin dimunculkan agar anak dan orangtua memahami pentingnya susu bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Direktur Eksekutif Indonesia Food Safety Review (IFSR), I Dewa Made Agung menjelaskan, dalam program uji coba yang digagas bersama Frisian Flag Indonesia (FFI) ini, pihaknya memastikan menu yang disajikan memenuhi kebutuhan gizi harian anak, dengan harga ideal yaitu Rp15.000 per porsi.
Prosesnya pun melibatkan partisipasi berbagai pihak yang terkait termasuk komunitas sekolah, mulai dari penyiapan hingga pengiriman makanan, serta memastikan pengelolaan limbah dilakukan secara berkelanjutan.
“Dalam 2 bulan penyelenggaraannya, kami melihat model program holistik seperti ini dapat direplikasi di berbagai wilayah lain di Indonesia, khususnya di daerah urban dan daerah sekitaran Industri,” ujar dia.
Dalam pelaksanaannya, FFI menggandeng IFSR, PKGK FKM UI, serta mitra lainnya. Inisiatif ini sekaligus mempertegas kesiapan pihaknya bersama pemerintah dalam penyelenggaraan program unggulan ini ke depannya.
“Dengan dijalankannya upaya peningkatan kualitas hidup salah satunya melalui konsumsi makanan bergizi yang lebih rutin, anak-anak dapat tumbuh lebih sehat sehingga akan lebih berdaya untuk belajar dan mampu mengembangkan diri dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.