Kepala BMKG Sikapi Banjir Bandang di Sukabumi: Tetap Waspada, Ini Baru Awal Musim Hujan
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengingatkan warga Sukabumi dan sekitarnya tetap waspada terhadap potensi terjadinya banjir bandang.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Dwikorita Karnawati, mengingatkan warga Sukabumi dan sekitarnya tetap waspada terhadap potensi terjadinya banjir bandang susulan.
Menurut Dwikorita curah hujan tinggi saat ini baru awal dan bisa berlangsung hingga Maret 2025.
"Mohon maaf kami harus menyampaikan bahwa saat ini baru awal musim hujan dan kondisi lahan banyak berubah, maka banjir bandang itu bisa terjadi."
"Jadi, ini baru awal. Kalau ditanya sampai kapan, kita harus waspada, siaga, curah hujan tinggi bisa sampai Maret 2025," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).
Namun, dia menegaskan, hal tersebut bukan berarti banjir bandang terjadi hingga Maret 2025.
Menurutnya, bisa saja di Sukabumi, banjir bandang akan teratasi dalam beberapa waktu ke depan, tetapi banjir bandang tersebut bisa terjadi di tempat lain.
Baca juga: Nekat Sebrangi Banjir, Sebuah Mobil di Sukabumi Terseret hingga Terbalik, BPBD: Sopir Selamat
"Bukan berarti banjir bandangnya sampai Maret, tidak seperti itu. Tetapi ada yang berhenti dan muncul di tempat lain lagi, dan nanti bisa terulang lagi. Yang terpenting adalah kami memberikan informasi, insyaAllah sebelum kejadian," ucap dia.
Sebab itu, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
Dia menyebut peringatan dini BMKG bertujuan agar memastikan masyarakat mengetahui dan bisa mengambil langkah antisipatif terhadap potensi bencana alam.
Baca juga: Hujan Deras Picu Banjir, 6 Minibus Hanyut di Sagaranten Sukabumi
"Diharapkan dengan mengetahui kapan dimulai dan berhentinya hujan, maka si masyarakat bersama pemerintah daerah, karena masyarakat sendiri tidak begitu mudah karena itu perlu dengan pemerintah dan pihak terkait, bisa mengatur waktu kalau memang harus dievakuasi, mulai kapan dan sampai kapan," ucapnya.
Banjir bandang terjadi di wilayah Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat hujan deras selama 24 jam, Rabu (4/12/2024).
Banjir tersebut mengakibatkan enam unit mobil minibus terseret banjir.
Video enam mobil yang terseret banjir itu pun viral di media sosial, terlihat mobil sampai jungkir balik terbawa derasnya air banjir.
Kendaraan yang terparkir itu nampak tak kuat menahan derasnya air banjir hingga terseret dan mengalami kerusakan.
Informasi diperoleh, peristiwa terjadi di Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten.