Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mardiono PPP Respons Romahurmuziy: Setiap Hari Saya Salat Tobat

Mardiono merespons pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy yang memintanya untuk melakukan tobat nasuha.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Mardiono PPP Respons Romahurmuziy: Setiap Hari Saya Salat Tobat
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Romahurmuziy di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). Plt Ketua Umum PPP Mardiono merespons pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy yang memintanya untuk melakukan tobat nasuha. Mardiono mengaku sudah setiap hari melakukan salat tobat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Ketua Umum PPP Mardiono merespons pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy yang memintanya untuk melakukan tobat nasuha.

Mardiono mengaku sudah setiap hari melakukan salat tobat.

"Saya setiap hari itu selalu salat tobat. Bahkan, habis Isya atau pas saya melakukan salat hajat misalnya, saya selalu melaksanakan salat tobat," ujar Mardiono kepada wartawan, Sabru (14/12/2024).

Menurut Mardiono, tobat memang diajarkan agama untuk manusia. Karena itulah, dia dan jajarannya melakukan salat tobat.

"Jadi semua insan muslim itu sebenarnya selalu menjalankan tobat, karena setiap manusia, setiap langkah, setiap hari-hari itu pastilah kita akan memproduksi dosa. Mohon maaf ya, salah ucapan, salah tindakan, kita jalan menginjak semut, pasti kita membawa dosa," kata dia.

Dia melanjutkan bahwa Tuhan telah memberikan ruang agar manusia bertobat. 

"Tapi tobat itu bisa dilakukan terhadap orang yang tidak melakukan kesalahkan secara terus menerus," katanya.

Berita Rekomendasi

"Kalau tobat kemudian salah lagi-salah lagi itu namanya tobat sambel, udah kepedesan, makan lagi," pungkas Mardiono.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP yang akan dibuka pada Jumat (13/12/2024) harus dijadikan ajang evaluasi atas kegagalan Plt Ketua Umum PPP M Mardiono

Menurut dia, Mukernas ini harus memberikan catatan bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral. 

Awalnya, Rommy menyampaikan, jika Mukernas II PPP ini memang memiliki tema transformasi. Maka, ada banyak hal yang harus ditranformasikan. 

"Pertama, kaderisasi. 5 tahun terakhir PPP stagnan tanpa kaderisasi. Yang ada justru mengubah diri menjadi semata-mata partai elektoral. Padahal kekuatan PPP adalah grass root kader yang terpelihara hingga Ranting," kata Rommy saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2024). 

Baca juga: Mardiono: Muktamar PPP Jangan Cacat Organisasi dan Konflik, Bisa Membangkitkan Setan-setan

Kedua, kata Rommy, perlu ada transformasi jati diri. Menurutnya, PPP telah kehilangan identitas sebagai partai umat. Maka, PPP harus merebut kembali hati umat. 

"Ketiga, Kepemimpinan. Alih-alih memperluas basis, PPP justru sibuk dengan pergantian senyap Suharso ke Mardiono yang berujung pada tidak lolosnya PPP," terangnya. 

Lebih lanjut, Rommy mengatakan Mukernas ini harus menjadi forum evaluasi PPP atas kegagalan pemimpin puncaknya dalam menahkodai partai. 

"Plt Ketum PPP kali ini, adalah yang Plt terlama dalam sejarah partai. Ini sangat tidak sehat," tegasnya. 

Di sisi lain, Rommy menyebut Pimpinan Majelis partai sudah menyerukan untuk menyegerakan pelaksanaan Muktamar sejak berbulan-bulan silam. Namun, Mardiono terus berkilah menunda dengan berbagai alasan. 

"Terakhir, surat para Pimpinan Majelis pada Oktober 2024 meminta, agar Muktamar segera dilaksanakan di bulan Januari atau Februari 2025. Surat ini bahkan tidak pernah dijawab hingga saat ini," katanya. 

Atas dasar itu, Rommy mengingatkan agar Mukernas PPP ini wajib memutuskan waktu dan tempat pelaksanaan Muktamar, yang diharapkan sesuai dengan permintaan para Pimpinan Majelis yaitu pada bulan Februari 2025. 

Dia juga meminta Mukernas ini harus mencatat bahwa kepemimpinan DPP PPP kali ini secara nyata gagal dan sudah kehilangan legitimasi secara moral. Termasuk, bagaimana PPP tidak lolos ke Senayan dalam Pemilu 2024 ini. 

Baca juga: Mardiono Minta Kader Tak Salahkan Partai Cokelat Buntut PPP Kalah di Pemilu 2024: yang Salah Kita

"Karenanya, selaku Ketua Majelis, saya menyerukan agar Plt Ketua Umum dan seluruh jajaran Pengurus Harian DPP PPP yang merupakan eksekutif/pelaksana kebijakan partai melakukan taubatan nasuha. Tobat yang sungguh-sungguh, dengan secara ksatria mengakui kegagalannya serta meminta maaf secara terbuka kepada seluruh kader PPP atas ketidakmampuannya menjaga PPP di Senayan," terang Rommy. 

"Karena sejak PPP gagal ke Senayan, belum pernah ada permintaan maaf. Yang viral beberapa waktu lalu, justru pernyataan Plt Ketua Umum yang menyatakan "saya tidak gagal, karena saya bukan caleg". Semoga Mukernas kali ini menghasilkan keputusan-keputusan yang mampu menjadi titik tolak kembalinya PPP ke Senayan pada Pemilu 2029," jelasnya.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas