Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Disebut Bakal Dilupakan Rakyat jika Tak Segera Gabung Partai, Projo Bisa jadi Alternatif 

Apabila Jokowi tidak lagi berperan di dunia politik, maka kata dia, bukan tidak mungkin ketokohan Jokowi akan memudar begitu saja.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Jokowi Disebut Bakal Dilupakan Rakyat jika Tak Segera Gabung Partai, Projo Bisa jadi Alternatif 
dok. Antara/Akbar Nugroho
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (tengah) berbincang dengan Presiden Joko Widodo (kiri) dan Bakal Capres Ganjar Pranowo (kanan) saat berlangsungnya Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). PDIP resmi memecat Joko Widodo dari status kader PDIP sejak hari ini, Senin 16 Desember 2024. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) digadang bakal cepat dilupakan rakyat Indonesia jika terlalu lambat memutuskan bergabung ke partai politik (parpol) lain setelah dipecat oleh Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P).

Menurut Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamaluddin Ritonga, kemungkinan dilupakannya Jokowi, lantaran publik Indonesia merupakan kategori orang-orang yang gampang melupakan.

Apabila Jokowi tidak lagi berperan di dunia politik, maka kata dia, bukan tidak mungkin ketokohan Jokowi akan memudar begitu saja.

"Masalah waktu perlu dipertimbangkan mengingat orang Indonesia cepat lupa. Kalau Jokowi terlalu lama memutuskan masuk partai atau membentuk partai, dikhawatirkan Jokowi akan dilupakan orang," kata Jamiluddin saat dimintai analisisnya, Rabu (18/12/2024).

Meski demikian, kata dia, belum tentu Jokowi bisa bergabung ke parpol yang sudah ada saat ini.

Sebab, dengan Jokowi pindah atau berlabuh ke parpol yang sudah ada, maka mantan Gubernur DKI Jakarta itu mau tidak mau harus mengikuti idealisme partai tersebut. 

Berita Rekomendasi

"Bisa jadi, idealisme partai tersebut tak sepenuhnya sesuai dengan idealisme yang akan diwujudkannya," kata dia.

Baca juga: PDIP Anggap Panggilan Pemeriksaan Yasonna Laoly Terkait Harun Masiku oleh KPK Bernuansa Politis

Oleh karenanya, kemungkinan terbesar bagi Jokowi melanjutkan karier politik yakni bersama dengan organisasi relawan Pro-Jokowi (Projo)

Organisasi itu diyakini potensial untuk dibentuk oleh Jokowi menurut Jamiluddin, lantaran basis massanya sudah dipastikan mengakar kepada idealisme Jokowi.

"Jokowi tentu dapat menggunakan Projo sebagai wadah untuk mewujudkan tujuan politiknya. Hal itu akan lebih mudah diwujudkan ketimbang Jokowi masuk ke partai lain," kata dia.

Peluang itu relatif terbuka lantaran struktur organisasi Projo sudah sampai kecamatan. 

Karena itu menurut dia, Projo tak sulit berubah dari ormas menjadi partai politik.

Baca juga: Sekeluarga Didepak PDIP, Ini Respon Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution

Meski begitu, Jamiluddin kembali mengingatkan Jokowi untuk bisa memperhatikan momentum untuk kembali berkiprah di partai.

Sebaiknya menurut dia, paling lama enam bulan ke depan harus Jokowi memutuskan masuk partai tertentu atau membentuk partai. 

"Dengan interval waktu tersebut, masyarakat Indonesia masih mengingat Jokowi. Dengan begitu dukungan terhadap Jokowi akan berpeluang tetap terjaga," tandas Jamiluddin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas