Kaleidoskop 2024: Mulusnya Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo hingga Lanjutkan Sederet Proyek
Setelah Prabowo menjadi Presiden, setidaknya dua kali diketahui bertemu Jokowi. Pertama, Prabowo menyambangi kediaman Jokowi di Solo usai kunjungan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Acos Abdul Qodir
Sementara itu Presiden Prabowo menargetkan membangun 15 juta rumah selama satu periode pemerintahannya. Hal itu disampaikam Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo.
Program Tanggul Raksasa
Program era Jokowi lainnya yang akan dilanjutkan Prabowo yakni giant sea wall atau tanggul raksasa. Program dilanjutkan untuk mengatasi ancaman banjir rob dan penurunan muka tanah di utara Jawa.
Tanggul raksasa tersebut akan membentang dari Jakarta hingga Gresik Jawa Timur. Proyek tersebut diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp123 triliun untuk delapan tahun kedepan. Dalam membangun proyek tersebut pemerintah akan melibatkan investor swasta termasuk asing.
Pasalnya, proyek yang telah dicanangkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak 1994 itu tidak bisa hanya mengandalkan APBN.
"Karena kalau hanya mengandalkan fiskal atau APBN kita tentu tidak cukup karena banyak sekali prioritas lainnya yang juga harus diwujudkan," kata Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Rencana proyek tersebut bahkan sempat dibahas Presiden Prabowo saat bertemu Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping di Beijing November lalu.
Hilirisasi
Presiden Prabowo juga melanjutkan program hilirisasi Jokowi.
Hilirisasi merupakan agenda ekonomi yang selalu digaungkan Jokowi selama dua periode pemerintahannya.
Di era Jokowi banyak smelter telah dibangun, sehingga Indonesia tidak lagi mengekspor bahan mentah atau raw material khususnya untuk komoditas nikel, bauksit, dan tembaga. Kebijakan tersebut telah berhasil membuka ribuan lapangan kerja serta menambah pendapatan negara Rp158 triliun.
Presiden Prabowo menegaskan akan memperluas hilirisasi terhadap 26 komoditas unggulan diantaranya besi baja, emas perak, batu bara, aspal buton, minyak bumi, gas bumi, kobal, dan lainnya.
“26 komoditas proyek-proyek yang vital dalam 26 komoditas tersebut yang harus dihilirisasi segera dirumuskan, bikin daftar, dan kita segera untuk mencari dana sehingga kita bisa mulai hilirisasi dengan waktu yang sesingkat-singkatnya,” ungkap Presiden Prabowo dalam sidang kabinet.
Menurut Presiden, apabila sumber daya alam dapat dikelola secara mandiri maka akan memberikan nilai tambah yang jauh lebih besar untuk kepentingan rakyat Indonesia.
Bansos
Selain itu, Presiden Prabowo juga akan melanjutkan program Bansos Pangan untuk mengurangi beban masyarakat kecil.
Anggaran perlindungan sosial termasuk Bansos didalamnya dialokasikan sebesar Rp504,7 triliun pada APBN 2025.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.