Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran, Baca Lagi Program Prioritas Kabinet Merah Putih

Pada tanggal 21 Januari 2025, tepat 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Jelang 100 Hari Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran, Baca Lagi Program Prioritas Kabinet Merah Putih
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/12/2024). 

Dalam kesempatan yang sama, Arya menilai koalisi Prabowo tidak gemuk namun memang kabinetnya yang gemuk.

Sebagaimana diketahui, Prabowo telah menetapkan 48 menteri dan 56 wakil menteri pada Kabinet Merah Putih.

Arya lantas memberikan analisis mengapa Prabowo membentuk kabinet yang gemuk.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat Prabowo membentuk kabinet yang besar.

Pertama, karena Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo bukan pemenang pemilu. Gerindra hanya mendapat 86 dari 580 kursi di DPR RI.

“Jadi kalau koalisi sebenarnya enggak gemuk juga. Jadi saya lebih suka menyebutnya kabinet gemuk. Pertama, kita harus ingat bahwa Gerindra bukan partai pemenang di legislatif,” ujar Arya.

Selanjutnya, Prabowo memiliki tim kampanye yang besar sehingga perlu mengakomodir pendukungnya.

Berita Rekomendasi

Lalu, adanya kebutuhan dari presiden untuk memastikan stabilitas politik di Parlemen dan di luar Parlemen.

“Nah, di luar Parlemen ini menarik. Ada tiga aspek. Pertama, partai-partai yang tidak mendapatkan kursi di DPR, itu tetap diakomodasi di pemerintahnya Presiden Prabowo. PSI, PBB, Garuda, Prima, dan Gelora. enggak dapat kursi di DPR, tapi diakomodasi. Jadi stabilitas di luar Parlemen,” jelas Arya.

“Yang kedua, kelompok kepentingan. Kelompok bisnis, keagamaan, relawan. Yang ketiga, kelompok penekan mantan aktivis, mahasiswa, tokoh media, tokoh HAM,” sambungnya.

Menteri Prabowo wajib tunjukkan hasil signifikan

Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio mengatakan banyak masyarakat yang akan menunggu evaluasi kinerja kabinet dan kemungkinan reshuffle.

“Kemudian setelah 100 hari ini masyarakat biasanya akan menunggu kira-kira akan ada reshuffle atau tidak gitu ya, bahkan kita masih ingat pada saat dilantik 21 Oktober lalu dilantik jam 10 pagi, jam 12 siangnya sudah banyak tuh pertanyaan ini kira-kira reshuffle-nya kapan, nah itu hal yang menurut saya pasti akan ditunggu-tunggu,” ujar Hendri.

Menurutnya, kabinet wajib dapat menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengatasi masalah-masalah di masyarakat.

Jika dinilai kurang memuaskan, ia menspekulasi reshuffle kabinet bisa terjadi sebelum atau sesudah momen Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

“Tapi kalau kita lihat kebiasaan ya 100 hari itu nanti kan dekat sekali waktunya dengan Ramadan kemudian Idul Fitri, jadi kalau saya memprediksi kalau memang segera dilakukan 100 hari reshuffle-nya kalau tidak mungkin habis setelah Lebaran ya jadi sekitar April atau Mei, tapi kan itu semua seperti yang kita tahu terserah Presiden atau terserah Pak Prabowo,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas