Stasiun Banyuwangi Kota Dibuka Kembali oleh KAI, Siap Layani Penumpang
Stasiun Banyuwangi Kota resmi beroperasi kembali dengan desain modern dan etnis.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI) meresmikan kembali operasional Stasiun Banyuwangi Kota setelah proses penataan yang dimulai sejak Maret 2024.
Peresmian dilakukan oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Guntur Priambodo.
Penataan Stasiun dengan Konsep Ethnic Vernakular dan Modern
Didiek Hartantyo menjelaskan bahwa penataan stasiun mengusung tema "Ethnic Vernakular serta Modern".
Ethnic vernakular merupakan ekspresi budaya etnis yang tercermin dalam arsitektur vernakular, yang tercipta pada bentukan atap khas Banyuwangi yakni atap Rumah Adat Osing.
Sedangkan unsur modern dibentuk pada pemilihan material terkini seperti clay material (material alami yang memiliki tekstur halus, berbutir halus, dan menyerupai plat), homogenous tile (modifikasi dari marmer atau granit alam) serta unsur kearifan nusantara yang dibuat modern seperti anyaman rotan sintetis, pemakaian unsur kayu, serta symbol batik Gajah Oling sebagai aksennya.
Beberapa pekerjaan yang dilakukan selama 9 bulan proses penataan stasiun diantaranya yakni pembangunan gedung stasiun baru, perluasan dan penataan parkir, pembuatan plaza (ruang terbuka untuk umum), pembangunan selasar dan pengaturan ulang alur penumpang.
"Stasiun Banyuwangi Kota adalah salah satu gerbang masuk Kabupaten Banyuwangi, untuk itu KAI berharap ini bisa menjadi salah satu ikon baru dan kebanggaan masyarakat Banyuwangi," ujarnya.
Peningkatan Jumlah Penumpang
Selama Tahun 2024, Stasiun Banyuwangi Kota telah digunakan untuk naik dan turun sebanyak 842.562 penumpang.
Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 7 persen dibanding jumlah penumpang di tahun 2023 yang melayani 791.184 penumpang.
Baca juga: KAI Berencana Tambah Stasiun Sudirman Jadi Pemberhentian Kereta Bandara
Sedangkan selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, rata-rata perhari pengguna kereta api di Stasiun Banyuwangi Kota sebanyak 3 ribu penumpang.
Pengguna kereta api di Stasiun Banyuwangi Kota dan juga stasiun-stasiun lain yang ada di Kabupaten Banyuwangi diperkirakan akan terus bertambah.
Hal itu terlihat dari okupansi KA Blambangan Ekspres, sejak diperpanjang relasinya menjadi dari Ketapang tujuan Pasar Senen, tingkat keterisian tempat duduk harian mencapai 150 persen dari kapasitas 416 tempat duduk.
Bahkan pada Angkutan Nataru 2024/2025, okupansi harian tertinggi mencapai 245 persen atau 1.019 penumpang sekali jalan.
Selain itu, beroperasinya kembali KA Mutiara Timur yang merupakan salah satu kereta api ikon di wilayah tapal kuda, dengan relasi Stasiun Ketapang - Stasiun Surabaya Pasar Turi secara reguler, turut mempermudah pergerakan masyarakat yang akan berwisata ke Banyuwangi ataupun sebaliknya.
Adapun jumlah rata-rata penumpang harian mencapai 80 persen dari kapasitas 488 tempat duduk.
Pada Angkutan Nataru 2024/2025, volume penumpang tertinggi mencapai 113 persen dari kapasitas atau 551 penumpang.
Baca juga: Jarak Terlalu Dekat dengan BNI City, PT KAI Berencana Tutup Stasiun Karet
Dukungan dari Pemerintah dan Masyarakat
KAI berharap Stasiun Banyuwangi Kota dapat menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat setempat.
"Terima kasih kepada Pemkab Banyuwangi dan semua pihak yang telah mendukung proses penataan ini. Kami berharap partisipasi semua pihak untuk merawat stasiun ini," pungkas Didiek Hartantyo.
Dengan diresmikannya kembali operasional Stasiun Banyuwangi Kota, KAI optimis bahwa jumlah pengguna kereta api di wilayah Banyuwangi akan terus bertambah.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.