VIDEO: Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Hari Kedua: Menu dan Peran dalam Pendidikan Karakter
SPPG Palmerah menyiapkan sebanyak 2.977 porsi makanan di hari kedua pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG)
Editor: Srihandriatmo Malau
“Kalau kelas rendah itu dari jam 07.30 sampai jam 10.00. Sedangkan kalau untuk kelas tinggi dari jam 07.30 sampai jam 12.00,” ujarnya.
“Nanti karena kita ada penggantian untuk jam belajar kelas siang, jadi sedikit trouble nanti kalau misalnya ada beberapa distribusi yang terlambat agak lama,” ia menambahkan.
Meski begitu para siswa disebut Paranggo antusias melahap menu yang diberikan. Hal itu terbukti dengan ludesnya makanan yang disajikan untuk mereka.
“Untuk dari segi makanannya sendiri alhamdulillah anak-anak banyak yang suka dan banyak yang menghabiskan menu makanan yang disajikan,’ tuturnya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, tidak ada susu dalam menu program MBG untuk SDN 06.
Adapun menu hari kedua program MBG kali ini adalah nasi putih, daging teriyaki, tumis wortel jagung manis, dan jeruk.
Makan bergizi gratis adalah salah satu upaya pemerintah untuk memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia.
Program MBG menelan anggaran sebesar Rp 71 triliun dari APBN 2025. Hal ini menjadi program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Program ini dirancang untuk memberikan asupan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta peserta didik di seluruh jenjang pendidikan.
Mulai prasekolah, pendidikan dasar hingga pendidikan menengah, baik umum, kejuruan, maupun keagamaan.
Makan Bergizi Gratis jadi Pendidikan Karakter
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti menilai program Makan Bergizi Gratis tidak hanya sekadar program yang memberikan makan kepada siswa.
Dirinya mengatakan, program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi pendidikan karakter bagi siswa.
"Kami tekankan bahwa makan bergizi gratis ini bukan sekedar makannya, tetapi harus menjadi bagian dari pendidikan karakter. Menanamkan karakter dengan makan sebagai medianya," ujar Abdul Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.