Pasalnya, Presiden Prabowo menyetujui surat pimpinan MPR RI yang sudah melakukan pemulihan nama baik ayahnya, yaitu Presiden ke-1 RI Soekarno.

Pemulihan nama itu terkait tuduhan bahwa Soekarno telah melakukan pengkhianatan terhadap negara dan mendukung pemberontakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Pak Presiden Prabowo, segera memulihkan hak-hak Presiden Soekarno dengan gaji, pensiun, dan keuangan." 

"Sehingga Bu Mega menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan menyampaikan, dan saya sampaikan itu kepada Bapak Prabowo," jelasnya.

Muzani pun menerangkan, selama ini, Prabowo dan Megawati mempunyai hubungan yang baik. Mereka dekat sejak lama.

"Hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati dari awal atau sejak awal adalah hubungan pribadi yang panjang." 

"Hubungan pribadi yang baik. Jauh sebelum Pak Prabowo jadi presiden, keduanya memiliki hubungan pribadi yang baik. Baik Pak Prabowo ataupun Ibu Mega," ucapnya.

Baca juga: Gerindra Tunggu Utusan PDIP untuk Realisasikan Pertemuan Prabowo-Megawati

Oleh sebab itu, Muzani berujar, hubungan mereka tetap terjalin baik meskipun Prabowo sudah menjadi Presiden RI dan keduanya belum bertemu.

"Benar bahwa keduanya belum pernah bertemu, tetapi komunikasinya dilakukan dengan berbagai macam cara yang pesan dari kedua beliau itu sampai."

"Kemudian itulah yang menyebabkan meskipun PDI Perjuangan secara formal tidak masuk dalam pemerintahan, tetapi kami merasa bersyukur bahwa PDI tidak akan ke mana-mana, PDI Perjuangan tetap mensupport, mendukung pemerintahan Prabowo," ungkapnya.

Lebih lanjut, Muzani pun meyakini pertemuan antara Megawati dan Prabowo tidak lama lagi akan terjadi pada bulan Januari 2025 ini.

"Saya berdoa mudah-mudahan bisa bulan ini, makin cepat, makin bagus," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Di Solo, Jokowi Apresiasi Wacana Pertemuan Prabowo dan Megawati: Demi Stabilitas Politik Ekonomi.

(Tribunnews.com/Deni/Igman)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)