Gandeng Aktivis 98, BMI Ingatkan Generasi Muda Tak Boleh Lelah Menjaga Demokrasi
Adian Napitupulu mengungkapkan, gerakan mahasiswa dan pemuda harus memiliki keresahan dalam melihat dinamika sosial dan politik di Indonesia.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Banteng Muda Indonesia (DPP BMI) bersama komunitas mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Jakarta yang tergabung dalam Ruang Gerak Indonesia menggelar Indonesian Youth Summit 2025.
Adapun, acara ini mengagas tema ‘Generasi Muda sebagai Aktor Utama Politik Sukaria’. Sejumlah narasumber baik dari kalangan mulai dari mahasiswa, politisi muda, hingga aktivis 98 memeriahkan acara itu.
Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengungkapkan, gerakan mahasiswa dan pemuda harus memiliki keresahan dalam melihat dinamika sosial dan politik di Indonesia.
Sejatinya, kata Adian, pemuda dan mahasiswa harus memiliki keberanian dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.
"Kalian boleh bicara demokrasi, bicara perubahan, tapi kalian harus siap turun dan mendengar langsung keresahan rakyat itu apa," kata Adian.
Aktivis 98 itu menilai, kelemahan mahasiswa hari ini adalah hanya menilai keresahan rakyat dari sosial media semata, tanpa turun mengorganisir rakyat.
"Itu kelemahan mahasiswa hari ini. Beda loh mendengar permasalahan-permasalahan rakyat secara langsung, dengan teks book," terangnya.
Untuk itu, Adian berharap kegiatan Indonesia Youth Summit 2025 ini dapat memberikan wawasan kepada para mahasiswa dan generasi muda agar selalu mendengar dan memperjuangkan suara rakyat di mana pun berada.
Founder Ruang Gerak Indonesia,Jesse Tutupoly mengatakan, Indonesian Youth Summit 2025 adalah sebuah forum diskusi yang digelar dengan melibatkan para mahasiswa dan pemuda di Jakarta bersama para para politisi muda yang hari ini ada di parlemen.
"Kita ingin mendengar secara langsung dari teman-teman politisi muda yang hari ini berada di parlemen, bagaimana para politisi muda memperjuangkan rakyat dan nilai-nilai demokrasi di parlemen," kata Jesse Tutupoly di Jakarta, Senin (20/1/2025).
Lebih jauh Jesse menjelaskan, tidak sedikit dari generasi muda berpandangan partai politik hanya menjadikan rakyat sebagai objek untuk mendulang suara lima tahunan semata.
"Dalam kegiatan Indonesian Summit Youth ini kita juga ingin mengajak teman-teman mahasiswa dan teman pemuda lainnya agar tidak skeptis dengan politik. Karena sejarah telah mencatat bahwa pemuda memiliki andil dalam perubahan politik di Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kehormatan DPP BMI Narendra Kiemas menjelaskan, mahasiswa dan kaum muda memiliki caranya tersendiri dalam memperjuangkan demokrasi dan memperjuangkan suara rakyat hari ini.
Menurut Narendra, setiap generasi pastinya memiliki ruang dan caranya masing-masing untuk tetap menjaga nilai-nilai demokrasi dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.