Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Idrus Marham Kritik Hasil Survei Celios yang Sebut Bahlil Lahadalia Menteri Berkinerja Terburuk

Idrus Marham mengkritik hasil survei Celios yang menempatkan Bahlil Lahadalia sebagai salah satu menteri berkinerja terburuk.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Idrus Marham Kritik Hasil Survei Celios yang Sebut Bahlil Lahadalia Menteri Berkinerja Terburuk
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Foto Presiden Prabowo Subianto, Wapres Gibran dan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. Idrus Marham mengkritik hasil survei Celios yang menempatkan Bahlil Lahadalia sebagai salah satu menteri berkinerja terburuk. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham mengkritik hasil survei Center of Economic and Law Studies (Celios) yang menempatkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai salah satu menteri berkinerja terburuk dalam 100 hari pertama Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Idrus mengatakan bahwa survei tersebut menyesatkan dan tidak objektif.

Baca juga: Tak Cuma Menteri Kabinet Merah Putih, Kepala Daerah Juga Akan Lakukan Retreat di Akmil Magelang

"Jadi tidak hanya mengkritisi tetapi menyesalkan (survei Celios) karena menyesatkan," kata Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2025).

Menurut Idrus, survei tersebut hanya menilai kinerja Menteri Bahlil dari sektor tertentu tanpa mempertimbangkan cakupan tugas Kementerian ESDM yang luas.

"Kalau kita bicara tentang ruang lingkup kerja daripada ESDM, di situ ada banyak Dirjen. Jadi ada Dirjen Minerba, yang mineral dan batubara, ada Dirjen migas, minyak dan gas, ada kelistrikan, ada energi baru terbarukan dan konservasi energi, ada badan geologi, dan ada pengembangan sumber daya manusia," tegasnya.

Dia menjelaskan bahwa kebijakan besar seperti implementasi energi baru terbarukan sesuai Paris Agreement memerlukan proses bertahap dan tidak bisa dilakukan secara instan.

"Nah untuk menerapkan ini kan tidak membalik tangan begitu saja karena ada implikasi yang ditimbulkan dari ini. Misalkan terkait dengan batubara dan lain-lain sebagainya, ini kan ada implikasi yang sangat luar biasa," tegas Idrus. 

Berita Rekomendasi

Karenanya, kata Idrus, Golkar berpendapat bahwa survei Celios tidak komprehensif dan menyeluruh, melainkan parsial dan tidak terintegrasi.

Baca juga: Kinerja Bahlil Lahadalia di 100 Hari Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dapat Rapor Merah

Dia meminta agar survei seperti ini lebih komprehensif dan mempertimbangkan aspek yang lebih luas sebelum memberikan penilaian terhadap kinerja. 

"Sekali lagi kami mengatakan bahwa ini tidak cukup dan kalau dilakukan pasti sangat subjektif dan saya kira perlu diskusi lebih jauh," ungkap Idrus.

Survei Celios

Diketahui, Celios merilis survei bertajuk 'Rapor 100 Hari Kabinet Prabowo-Gibran: Kinerja, Tantangan, dan Harapan' pada Selasa (21/1/2025).

Survei ini turut memotret para menteri yang dianggap mempunyai kinerja terbaik dan terburuk.

Dalam survei ini, Bahlil masuk dalam tiga besar sebagai menteri berkinerja terburuk. 

Sementara posisi pertama ditempati Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, lalu disusul Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas