Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sisi Lain Antok, Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper di Ngawi: Ketua Perguruan Silat, Aktif di LSM

Pelaku ternyata merupakan ketua ranting sebuah perguruan silat di Kabupaten Tulungagung, ia juga menjadi anggota LSM bergerak pada isu sosial

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Sisi Lain Antok, Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper di Ngawi: Ketua Perguruan Silat, Aktif di LSM
kolase tribunnews
Tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper di Ngawi, RTH alias Antok (33) 

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap sisi lain tersangka pembunuhan dan mutilasi Uswatun Khasanah (29), Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok (33).

Pelaku ternyata merupakan ketua ranting sebuah perguruan silat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Tak hanya itu, ternyata tersangka juga anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak pada isu sosial, kemasyarakatan, dan antikorupsi. 

Fakta ini diungkap oleh Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, dalam konferensi pers di depan Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Senin (27/1/2025). 

"Tersangka bergerak seolah-olah sebagai LSM di Tulungagung."

"Sisi lain yang baru kita ketahui, si tersangka juga merupakan salah satu ketua ranting salah satu perguruan pencak silat di Tulungagung," kata Farman, Senin, dilansir Surya.co.id.

Diketahui, pelaku nekat melakukan perbuatan keji karena didasari motif cemburu dan sakit hati.

Berita Rekomendasi

"Hasil dari pemeriksaan terhadap tersangka diketahui motifnya adalah korban sakit hati dan cemburu," ujar Farman.

Tersangka yang mengaku sebagai suami siri korban, merasa sakit hati karena korban ketahuan pernah memasukan laki-laki lain di dalam kos. 

"Korban pernah ketahuan memasukkan laki-laki ke dalam kos korban, sementara tersangka mengaku sebagai suami siri dari korban," lanjut Farman.

Di sisi lain, pelaku juga ketahuan telah memiliki seorang anak perempuan.

Baca juga: Sosok Suami Siri yang Bunuh Wanita dalam Koper di Ngawi, Identitas dan Jabatan Terungkap

Kenyataan ini membuat korban merasa tidak terima dan mendoakan agar anak perempuan pelaku kelak menjadi seorang pekerja seks komersial (PSK).

Mendengar kalimat itu, pelaku merasa sakit hati dan naik pitam.

"Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar akan menjadi PSK, tersangka sakit hati," lanjut Farman.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas