BP2MI Diminta Serius Tangani Kasus Penembakan 5 Pekerja Migran Indonesia oleh Patroli Laut Malaysia
Anggota Komite III DPD RI Sewitri, meminta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengambil sikap tegas terkait kasus penembakan PMI.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komite III DPD RI Sewitri, meminta Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengambil sikap tegas terkait kasus yang terjadi pada Basri (54), warga asal Kelurahan Terkul, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau yang tewas ditembak Otoritas Maritim Malaysia.
"Saya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas kepergian saudara kita Basri. Kita ingin masalah ini benar-benar ditangani serius oleh BP2MI," terang Sewitri, Kamis (30/1/2025).
Menurut Sewitri kejadian tersebut sangat miris, karena penggunaan kekuatan berlebihan oleh APMM yang berakibatkan kehilangan nyawa.
Sewitri pun meminta kepada pihak terkait dapat menyelesaikan penanganan kasus serupa dengan serius, sehingga kedepannya tidak terjadi lagi.
"Kita berharap kejadian ini benar-benar ditangani serius, sehingga tidak ada korban jiwa kedepannya. Kepada Aparat keamanan juga kita harapkan terus dapat berkoordinasi dengan baik agar kasus ini dapat diselesaikan," jelasnya.
Untuk diketahui, lima warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) diduga nonprosedural, ditembak di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.
Terdapat petugas patroli Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) tengah bertugas, pada Jumat 24 Januari 2025, pukul 03.00 waktu setempat. APMM mendapati kapal berisi lima PMI yang diduga ilegal, melintas di perairan Tanjung Rhu.
Setelah dikejar dan sempat bertabrakan sebanyak empat kali, akhirnya APMM melepaskan tembakannya ke arah kapal PMI karena menurut mereka ada upaya perlawanan dari kapal WNI. Hal itu membuat APMM melepaskan tembakan.
Namun, menurut saksi korban yang ada di atas kapal tidak ada perlawanan dan tidak membawa senjata apapun.
Baca juga: Video KBRI Temukan Nama Malik di Kasus Penembakan WNI di Malaysia, Diduga Dalang Penyelundupan PMI
Atas kejadian tersebut, satu orang WNI tewas, satu kritis hingga memerlukan tindakan operasi dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.