Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO EKSKLUSIF Nasaruddin Umar Ceritakan Sejarah Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral

"Jadi salah satu ikon Jakarta sekarang ini adalah terowongan toleransi. Nah itulah yang menghebohkan itu, satu-satunya terowongan seperti ini di dunia

Penulis: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terowongan Silaturahmi, yang menghubungkan rumah ibadah dua agama di Jakarta yaitu Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, pada Kamis (12/12/2024) lalu. 

Dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews, Menteri Agama (Menag) sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menceritakan sejarah Terowongan Silaturahmi yang dinilai menjadi simbol toleransi antar-umat beragama.

"Jadi salah satu ikon Jakarta sekarang ini adalah terowongan toleransi."

"Nah itulah yang menghebohkan itu, satu-satunya terowongan seperti ini di dunia ini."

"Jadi saya diundang ke United Nations, di PBB juga. Diminta cerita seperti ini soal terowongan toleransi itu. Nah terowongan toleransi ini Pak sangat bermanfaat," tutur Nasaruddin dalam wawancara eksklusif pada program Ngobrol Bareng Cak Febby (Ngocak Febby), di Studio Tribunnews, Jakarta, Selasa (28/1/2025).

Terowongan Silaturahmi yang dibangun dengan anggaran APBN sebesar Rp38,9 miliar ini memiliki panjang 34 meter, lebar 4,1 meter, dan kedalaman 6 meter.

Sebagaimana diketahui, Paus Fransiskus pernah mengunjungi Terowongan Silaturahmi penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (5/6/2024).

Berita Rekomendasi

Kunjungan ke terowongan tersebut dalam rangkaian agenda Pemimpin tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan itu ke Indonesia.

Berikut petikan wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra dengan Nasaruddin Umar:

Beberapa waktu yang lalu, Pak Presiden Prabowo telah meresmikan terowongan toleransi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Katedral Gereja Katolik di Jakarta. Pak Kiai tentu ikut kontribusi dalam proses pembangunan terowongan toleransi ini. Bisa cerita sedikit Pak Kiai? 

Perjuangannya memang betul. Pertama, renovasi. Istiqlal itu kan 45 tahun nggak pernah kena renovasi. Jadi Pak Presiden Jokowi waktu itu, Pak ini, Senayan sudah kinclong Pak. Oh iya bagus. Bagus sekali ya.

Pak ini, Istiqlal kapan gilirannya Pak? Ini kan sudah 45 tahun belum pernah tersentuh renovasi. Hanya nempel-nempel. Padahal di sini juga ada hal yang perlu diperbaiki. Kabel-kabel tua itu takutnya nanti kebakaran ya. Karena masih kabel lama kan.

Ke luar lah Pak Jokowi melihat. Nggak sampai 30 menit. Barangkali dia nelpon di mobil waktu itu. Tiba-tiba Pak Menteri PUPR, Pak Basuki, 'Pak Imam, ada di mana Pak?'

'Ini siapa Pak? Saya Pak Basuki, Menteri PUPR. Saya mau ke Masjid Istiqlal Pak? Enggak Pak. Saya rakyat. Saya yang menghadap Bapak Pak, apa yang bisa saya bantu? Enggak. Perintah Presiden, saya diminta untuk datang ke Istiqlal.

Datang lah Pak Basuki bersama dengan 5 eselon satunya datang. Termasuk Sekjen keliling. Oh iya, oh iya. Memang sudah waktunya untuk ini Pak. Bahaya kabel-kabel ini. Ini ada apa Pak? Ini saya diperintah Presiden untuk memugar, merenovasi Istiqlal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas