Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Komdigi: Ketimpangan Talenta Digital Indonesia Capai 4 Juta Orang

Bonifasius Wahyu Pudjianto mengungkapkan masih ada ketimpangan besar dalam pemenuhan sumber daya manusia bidang digital di Indonesia. 

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Komdigi: Ketimpangan Talenta Digital Indonesia Capai 4 Juta Orang
HO/Laskar AI
TALENTA DIGITAL - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Bonifasius Wahyu Pudjianto pada peluncuran Laskar AI di kantor Lintasarta di Jakarta. Dirinya mengungkapkan ada ketimpangan besar dalam pemenuhan SDM bidang digital di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Bonifasius Wahyu Pudjianto mengungkapkan masih ada ketimpangan besar dalam pemenuhan sumber daya manusia bidang digital di Indonesia. 

Dirinya mengatakan perlu ada intervensi agar jurang ketimpangan itu tak semakin dalam. 

"Ketersediaan talenta digital pada tahun 2024 sekitar 6.507.904 orang. Jumlah tersebut masih jauh di bawah kebutuhannya sekitar 10.731.209 orang," ujar Bonifasius melalui keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).

Hal ini disampaikan Bonifasius pada peluncuran Laskar AI di kantor Lintasarta di Jakarta. 

Menurutnya, kebutuhan talenta digital ini akan semakin tinggi dalam tahun-tahun ke depan. 

Pada tahun 2030, diproyeksikan ada kebutuhan 12.092.110 talenta digital. Sementara ketersediaannya berada di kisaran 9.343.849. 

"Jadi, masih banyak gap talenta digital yang harus diselesaikan," katanya.

Berita Rekomendasi

Ia menyebutkan, saat ini teknologi digital telah semakin berkembang dengan adanya kecerdasan buatan (AI). 

Penerapan AI telah semakin meluas di sektor-sektor industri tanah air. 

Berdasarkan pemetaan Komdigi, ada tiga sektor industri yang kebutuhan AI sudah cukup meluas, yakni sektor kesehatan, sektor keuangan dan sektor perdagangan, termasuk e-commerce. 

Meski begitu, sektor industri lain juga semakin tertarik menerapkan AI untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing. 

"AI juga mulai diterapkan dalam pendidikan, ketahanan pangan, mobilitas, dan kota cerdas. Ini menunjukkan potensi AI dalam mengatasi tantangan nasional," katanya. 

Ia menambahkan, pemerintah saat ini memiliki target meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen. 

Pertumbuhan tersebut mau tidak mau harus melibatkan penggunaan teknologi, seperti digital dan AI. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas