Anggota DPR Minta Pertanggungjawaban Negara, Usulkan Ambil Alih Sritex Lewat BUMN Atau Danantara
Negara diminta bertanggung jawab ambil alih PT Sritex lewat pembentukan BUMN Tekstil atau melalui Badan Pengelola Investasi Danantara.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin meminta pertanggungjawaban negara dengan mengusulkan pemerintah mengambil alih industri sandang strategis, termasuk PT Sritex.
Pengambilalihan itu bisa melalui pembentukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tekstil maupun suntikan modal melalui badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
"Kita minta nanti tanggung jawab dari negara, dari pemerintah untuk mengambil alih industri yang sangat strategis soal sandang," kata Zainul dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi IX DPR RI dengan PT Sritex di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).
"Apakah mau investor swasta atau mau dibikinkan BUMN, apakah mau pakai Danantara, tapi yang pasti negara harus hadir dalam konteks industri sandang," ujar dia.
Zainul mengatakan, cara itu bisa dilakukan pemerintah untuk menjadikan industri sandang atau industri tekstil sebagai cabang strategis yang dikuasai oleh negara.
Menurut dia, hal ini sesuai dengan amanat undang-undang yang mengamanatkan industri strategis perlu dikuasai oleh negara.
Karyawan Sritex yang di-PHK Akan Dipekerjakan Kembali
Sebelumnya, sebanyak 10.965 pegawai Sritex yang terkena PHK.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli mengatakan bahwa para pekerja Sritex itu akan dipekerjakan kembali dalam dua pekan ke depan.
Menurutnya, hal ini bisa memberikan ketenangan kepada para pekerja yang terkena PHK.
"Kementerian Ketenagakerjaan juga mengapresiasi berbagai komitmen dan langkah yang dilakukan oleh kurator, seperti yang tadi sudah disampaikan bahwa dalam 2 minggu ke depan pekerja akan dipekerjakan kembali," kata Yassierli, usai rapat dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/3/2025).
Sementara itu, Kurator PT Sritex, Nurma Sadikin, menjelaskan alasan para karyawan bisa dipekerjakan lagi karena sudah ada investor yang berminat menyewa aset berupa alat berat milik perusahaan.
Baca juga: Sritex Bangkrut, DPR Desak Permendag 8/2024 Direvisi, Disebut Jadi Penyebab Industri Tekstil Kolaps
Opsi sewa alat berat itu sengaja dibuka untuk meningkatkan harta perusahaan yang telah dinyatakan pailit.
Hal tersebut juga dilakukan untuk menjaga agar nilai aset yang dimiliki perusahaan tidak turun.
Pengumuman soal pihak penyewa alat berat PT Sritex Tbk akan diumumkan dalam dua minggu ke depan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.