PDIP Tantang Pemerintah Pakai Danantara Demi Selamatkan Sritex
Jika pemerintah menganggap Sritex memiliki daya dampak ekonomi yang tinggi, maka seharusnya mereka bisa menyelamatkan perusahaan garmen tersebut.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menantang pemerintah memakai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang mengalami pailit.
Menurutnya, jika pemerintah menganggap Sritex memiliki daya dampak ekonomi yang tinggi, maka seharusnya mereka bisa menyelamatkan perusahaan garmen tersebut.
Baca juga: Perwakilan Ribuan Karyawan Sritex yang Di-PHK Temui DPR di Jakarta
"Barang kali negara mau investasi, boleh. Mengapa tidak? kalau memang Sritex itu dianggap memiliki daya ekonomi yang lebih tinggi. Kan punya Danantara sekarang," ujar Edy dalam rapat kerja bersama perwakilan serikat pekerja Sritex di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Edy mengatakan upaya Danantara menyuntik dana kepada Sritex bisa saja bukan hanya pepesan kosong. Apalagi, Presiden RI Prabowo Subianto sudah memanggil Menaker RI Yassierli hingga Menteri BUMN Erick Thohir yang juga Ketua Dewan Pengawas Danantara.
Baca juga: Mantan Karyawan PT Sritex Sambut Baik jika Perusahaan Dapat Investor Baru: Semoga Terlaksana
"Presiden mengundang Erick Thohir untuk apa? kalau Menaker jelas lah untuk urusan hak pekerja. Tapi kalau BUMN dan Menaker hubungannya apa dengan ini?" ucapnya.
Edy pun menyangsikan pernyataan Wamenaker RI, Immanuel Ebenezer yang menyebut Sritex nantinya akan mendapatkan investor baru. Apalagi, Wamenaker sempat juga menyatakan akan mundur dari jabatan jika Sritex mengalami pailit.
"Swasta siapa yang berminat? belum tentu. Meskipun bapak tadi menyampaikan alatnya bagus, mutunya bagus. Belum tentu pak. Bisnis di bidang garmen sekarang paling berat. Semua yang kena tutup PHK itu di bidang garmen dan tekstil," katanya.
Kenyataannya, kata Edy, Sritex kini sudah mengalami pailit hingga 10.000 karyawan terpaksa mengalami PHK. Karenanya, pemerintah diminta untuk memakai Danantara untuk berinvestasi di Sritex.
"Danantara kan digunakan untuk investasi, kalau memang ini positif untuk investasi mengapa negara tidak masuk menyelamatkan Sritex. Baru swasta," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (3/3/2025). Para pejabat tersebut dikumpulkan untuk membahas soal PT Sritex.
Mereka diantaranya Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan menghadirkan Tim Kurator PT Sritex Nurma Sadikin.
Dalam rapat itu, Prabowo memerintahkan para menteri mengupayakan nasib para karyawan PT Sritex yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) agar dapat bekerja lagi.
Baca juga: Mantan Karyawan PT Sritex Sambut Baik jika Perusahaan Dapat Investor Baru: Semoga Terlaksana
Prabowo meminta agar seluruh karyawan yang terimbas PHK dapat diperkerjakan kembali menyesuaikan dengan skema perusahaan yang baru.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengapresiasi langkah kurator yang dapat memastikan dalam 2 minggu ke depan pekerja eks Sritex dapat dipekerjakan kembali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.