Detik-detik Dokter PPDS Unpad Rudapaksa Anak Pasien, Minta Korban Lepas Baju, Celana Lalu Disuntik
Detik-detik dokter peserta PPDS Unpad lakukan rudapaksa pada anak pasien. Calon dokter spesialis anestesi ini meminta korban lepas celana & disuntik.
Editor: Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dugaan kekerasan seksual kepada keluarga pasien terjadi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesial (PPDS)bernama Priguna Anugerah (31) diduga melakukan rudapaksa pada keluarga pasien.
Baca juga: Dokter PPDS Unpad Diduga Lakukan Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, Korban Diberi Obat Bius
Aksi bejat sang calon dokter spesialis anestesi ini disebut dilakukan pada pertengahan Maret 2025.
Diberi Obat Bius, Korban Pusing Lalu Pingsan dan Rasakan Nyeri di Organ Intim
Pria berusia 31 tahun itu diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap keluarga pasien yang sedang menjaga kerabatnya di RSHS Bandung.
Modus Priguna Anugerah adalah memberikan obat bius yang membuat korban tidak sadarkan diri dengan dalih cek darah.
Pelaku ini memanfaatkan kondisi kritis ayah korban dengan dalih akan melakukan transfusi darah.
"Pelaku ini mau mentransfusi darah bapak korban karena kondisinya kritis, dan si pelaku meminta anaknya saja untuk melakukan transfusi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Rabu (9/4/2025).
Baca juga: Unpad Keluarkan Dokter Pelaku Pelecehan Seksual di RSHS Bandung dari Program PPDS
Memanfaatkan ketidaktahuan korban, pelaku memberikan obat berupa midazolam hingga korban tidak sadarkan diri.
Obat ini diberikan dengan cara disuntikkan.
Pelaku pun menghubungkan jarum itu ke selang infus dan pelaku menyuntikkan cairan bening ke selang infus tersebut.
Beberapa menit kemudian, usai mendapatkan suntikan obat dari Priguna, korban merasakan pusing.
Pasca diberikan obat itu atau 4 – 5 jam, korban sadar dan merasakan sakit pada area organ intim.
"Tersangka ini meminta korban FH untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke Gedung MCHC lantai 7 RSHS. Korban sempat merasakan pusing dari cairan yang disuntikkan pelaku, dan selepas siuman korban merasakan sakit pada bagian tertentu," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, dalam konferensi pers di Polda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Rabu (9/4/2025).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.