Facebook dan Whatsapp Error Jadi Berkah Buat Telegram, Penggunanya Bertambah 70 Juta
di hari 'nahas' Facebook, perusahaan aplikasi pesan instan Telegram justru mendapatkan berkah berupa pengguna baru
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Pemadaman selama beberapa jam yang sempat dialami Facebook serta platform yang telah diakuisisinya, WhatsApp dan Instagram pada Senin lalu mungkin telah merugikan perusahaan, pendirinya, pemegang saham, serta banyak bisnis yang mengandalkan layanan raksasa media sosial ini.
Namun tidak demikian bagi saingannya, perusahaan aplikasi pesan instan Telegram, karena hari yang 'nahas' bagi Facebook justru mendatangkan keuntungan bagi aplikasi ini.
Dikutip dari laman Techcrunch, Rabu (6/10/2021), Pendiri dan Kepala Eksekutif Telegram Pavel Durov mengatakan pada Selasa kemarin bahwa aplikasi pesan instannya telah dibanjiri 70 juta pengguna baru.
Baca juga: Pakar Keamanan Siber: Gangguan Whatsapp, Facebook dan Instagram Diduga Karena Human Error
Ini tentunya sangat mengejutkan baginya dan ia menggambarkan capaian ini sebagai 'peningkatan rekor dalam pendaftaran serta aktivitas pengguna' untuk layanan tersebut.
"Saya bangga dengan bagaimana tim kami menangani pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena Telegram terus bekerja dengan sempurna untuk mayoritas pengguna kami. Beberapa pengguna di Amerika mungkin mengalami kecepatan lebih lambat dari biasanya, karena jutaan pengguna dari benua ini bergegas untuk mendaftar ke Telegram pada saat yang sama," tulis Durov di saluran Telegramnya.
Baca juga: Cara Mengembalikan Pesan WhatsApp yang Terhapus serta Cara Back up Pesan WhatsApp di Google Drive
Telegram yang baru-baru ini mencapai 1 miliar unduhan, sebelumnya telah memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan pada awal tahun ini.
Begitu pula dengan Signal, aplikasi ini turut bersaing dengan Telegram dan WhatsApp, karena telah menambah pengguna baru.
Dalam sebuah cuitannya, aplikasi ini mengklaim bahwa 'jutaan pengguna baru' telah bergabung.
Menariknya, ini bukan kali pertama Telegram dan Signal menang dengan mengorbankan saingan utama mereka.
Baca juga: Facebook, Instagram, dan Whatsapp Pulih Kembali Setelah 6 Jam Tumbang
Karena dua perusahaan aplikasi pesan instan ini sebelumnya telah menambahkan jutaan pengguna pada awal tahun ini saat WhatsApp berjuang untuk menjelaskan secara tepat terkait 'apa yang dimaksud dengan kebijakan privasi barunya'.
Ketua Eksekutif perusahaan induk Signal, Brian Acton pun cukup merasa senang saat WhatsApp mengalami 'bencana' pada awal tahun ini.
"Peristiwa terkecil membantu memicu hasil terbesar," kata Acton.
Sementara itu dikutip dari laman The Business Standard, para pengguna Facebook, WhatsApp dan Instagram tidak dapat mengakses layanan tiga platform itu selama enam jam pada Senin lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.