Google Siapkan 50 Juta Dolar AS untuk Investasi di Perusahaan Startup Afrika
Google berencana untuk menginvestasikan 50 juta dolar AS pada perusahaan rintisan Afrika melalui Dana Investasi Afrika.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Google berencana untuk menginvestasikan 50 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada perusahaan rintisan (startup) Afrika melalui Dana Investasi Afrika.
Hal ini akan menjadi bukti komitmen raksasa teknologi itu dalam meningkatkan upaya untuk mendukung lebih banyak bisnis di benua tersebut.
Dikutip dari laman Techcrunch, Rabu (6/10/2021), Google mengumumkan rencananya dalam sebuah acara virtual.
Baca juga: Venturra Capital Milik Lippo Suntik Dana ke 40 Startup, dari Perusahaan Lokal hingga Mancanegara
CEO Sundar Pichai mengumumkan niat raksasa teknologi itu untuk berkomitmen menggelontorkan 1 miliar dolar AS selama lima tahun ke depan dalam inisiatif yang dipimpin perusahaan teknologi di Afrika.
Inisiatif ini terkait konektivitas yang ditingkatkan melalui kabel bawah laut Google Equiano hingga investasi pada bisnis kecil serta startup.
Baca juga: Startup Raksasa Nasional Dikuasai Investor Asing, Lima BUMN Ini Tak Ingin Ketinggalan
Hingga saat ini, Google telah memenuhi kewajibannya melalui program Google for Startups Accelerator Africa dan Black Founders Fund yang baru-baru ini diluncurkan.
Dalam waktu tiga tahun, program akselerator tersebut telah mendukung lebih dari 80 startup dalam tahap awal hingga Seri A, memberikan bimbingan dan sumber daya tanpa ekuitas.
Google for Startups Accelerator Africa telah menerima startup seperti Twiga, Paystack dan Piggyvest.
Lalu secara kolektif, lebih dari 80 startup ini telah mengumpulkan lebih dari 100 juta dolar AS modal ventura.
Baca juga: Profil Sundar Pichai, Sosok CEO Google, Mulai dari Keluarga hingga Besaran Gaji Per Bulan
Di sisi lain, Black Founders Fund telah memberikan penghargaan berupa uang tunai non-dilutif kepada startup yang dipimpin orang kulit hitam di tiga wilayah.
Sementara di AS, Black Founders Fund telah mengoperasikan dana sebesar 5 juta dolar AS, kemudian di Afrika sebesar 3 juta dolar AS dan di Eropa 2 juta dolar AS.
Sejauh ini, 50 startup telah dipilih untuk berpartisipasi dalam program Afrika ini mulai 13 Oktober mendatang.
Masing-masing akan menerima modal bebas ekuitas hingga 100.000 dolar AS, bersamaan dengan kredit dari Google Cloud, hibah iklan Google.org, dan dukungan tambahan.
Menariknya, Google mengatakan dari 50 startup tersebut, 40 persen diantaranya dipimpin oleh perempuan dan mewakili 9 negara serta 12 sektor.
"Ada kesenjangan yang signifikan dalam hal akses pendanaan, beberapa kelompok tidak memiliki akses pendanaan sebanyak kelompok lain. Kami telah melihatnya dengan startup orang kulit hitam dan yang didirikan oleh perempuan. Dan upaya kami dengan hadirnya Black Founders Fund ini adalah untuk membantu menutup kesenjangan itu sampai batas tertentu," kata Direktur Pelaksana Afrika Sub-Sahara untuk Google, Nithin Gajria.
Hal ini ia sampaikan dalam konferensi yang menyoroti alasan mengapa raksasa internet itu menciptakan pendanaan tersebut.
Namun, tidak seperti dua inisiatif yang telah direalisasikan itu, kali ini Dana Investasi Afrika senilai 50 juta dolar AS yang baru saja diumumkan akan melihat Google mengambil ekuitas di startup Afrika yang memiliki pertumbuhan tinggi.
"Anggap saja Google sedang membawa modal ventura ke benua itu," jelas Gajria.
Menariknya, Dana Investasi Afrika ini tidak memiliki preferensi untuk sektor maupun negara tertentu.
Dana tersebut, kata dia, mungkin bekerja dengan cara yang sama seperti program Google for Startups Accelerator.
Meskipun Afrika memiliki Nigeria, Kenya, Afrika Selatan, dan Mesir sebagai 4 besar dalam hal aktivitas rintisan dan modal ventura di benua itu, akselerator telah memastikan untuk menerima aplikasi dari startup di wilayah yang kurang didanai dan diabaikan.
Negara-negara tersebut diantaranya Aljazair, Botswana, Kamerun, Pantai Gading, Ethiopia, Ghana, Maroko, Rwanda, Senegal, Tanzania, Tunisia, Uganda dan Zimbabwe.
"Kami tidak membatasi diri pada vertikal tertentu, kami fokus pada investasi di mana kami percaya bahwa Google dapat menambah nilai. Jika ada founder yang membangun produk menarik dan memecahkan tantangan nyata di Afrika, itu akan masuk dalam tesis investasi kami," tegas Gajria.
Untuk startup yang mendapatkan investasi dari dana Investasi Afrika ini, Google menyampaikan mereka akan memiliki akses ke karyawan, jaringan, dan teknologinya.
Baca juga: Daftar 5 Startup Top Versi Linkedin yang Jadi Incaran Pekerja
Saat ditanya kapan Google akan melakukan investasi pertamanya, Gajria mengaku pihaknya sedang dalam tahap pembahasan mengenai hal itu.
"Kami sedang dalam tahap lanjutan dari berbagai diskusi, tidak ada yang dapat saya bicarakan secara lebih spesifik pada saat ini. Namun saya berharap kami dapat segera kembali dengan lebih banyak informasi," pungkas Gajria.