Merger dengan Altimeter, Grab Melantai di Bursa Saham AS Hari Ini
Mulusnya perjalanan Grab melantai di bursa Nasdaq tak lepas dari aksi merger yang dilakukan Grab dengan Altimeter.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Rencana perusahaan SuperApp terbesar di Asia Tenggara, Grab Holdings untuk melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS) sudah terendus sejak awal Januari 2021 lalu.
Kabar terbaru, Grab bersiap melantai di bursa saham AS, Nasdaq, pada hari ini, Kamis (2/12/2021). Saham Grab rencananya bakal diperdagangkan di bawah kode (ticker) "Grab".
Kabar ini terungkap dari sebuah posting terbaru di situs resmi Nasdaq. Selain itu, pihak Grab juga mengirim undangan ke sejumlah media untuk menggelar seremoni IPO Grab pada Kamis (2/12/2021) malam.
Baca juga: Startup Ula Raih Pendanaan Tambahan Seri B Senilai Rp 328,4 Miliar dari Tiger Global
"Grab akan segera memasuki babak baru dalam sejarah bisnis kami dengan mewakili Asia Tenggara di panggung global, yaitu dengan melantainya Grab di bursa saham NASDAQ," tulis Grab.
"Kami berharap dapat merayakan momen ini bersama mereka yang telah mendukung kami hingga hari ini, mulai dari Grabbers, mitra pengemudi juga mitra merchant," lanjut Grab.
Baca juga: Raih Pendanaan 40 Juta Dolar AS, EatClub Brands Perbanyak Jaringan Hingga 500 Dapur di India
Merger dengan Altimeter direstui
Mulusnya perjalanan Grab melantai di bursa Nasdaq tak lepas dari aksi merger yang dilakukan Grab dengan Altimeter.
Sebelumnya, pada April 2021, Grab telah mengumumkan akan melakukan merger dengan Altimeter Capital Markets, sebuah perusahaan akuisisi bertujuan khusus/cek kosong (SPAC) yang berbasis di AS.
Kabar terbaru dari situs resmi Nasdaq, proses merger Grab-Altimeter tersebut telah rampung dilakukan.
Penggabungan bisnis Grab dan Altimeter telah direstui oleh pemegang saham Altimeter dalam rapat khusus yang diadakan pada 30 November 2021. Karena itulah, saham Grab dijadwalkan bisa diperdagangkan di bursa Nasdaq pada 2 Desember 2021.
Menurut Nasdaq, merger Grab-Altimeter tersebut mendatangkan pendapatan kotor sebesar 4,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 64,5 triliun, kurs saat berita ini ditulis) untuk Grab.
Di samping itu, merger Grab-Altimeter juga mencetak nilai private investment in public equity (PIPE) sebesar 4 miliar dollar AS atau setara Rp 57,3 triliun.
Baca juga: Riset INDEF Akui Startup BukuWarung Mampu Memberikan Efek Positif Terhadap UMKM
Investasi itu berasal dari investor seperti Tamasek, BlackRock, Counterpoint Global (Morgan Stanley Investment Management), Fidelity International, Janus Henderson Investors, dan masih banyak lainnya.
Sementara itu, perusahaan asal Indonesia yang turut membekingi Grab ialah Djarum, Emtek, dan Sinar Mas.