Mantan CEO Twitter Sindir Kegagalan Proyek Cryptocurrency Mark Zukerberg
Jack Dorsey baru-baru ini menanggapi gagalnya rencana pendiri dan Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg untuk membangun cryptocurrency
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mantan CEO Twitter, Jack Dorsey baru-baru ini menanggapi gagalnya rencana pendiri dan Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg untuk membangun cryptocurrency yang akan diberi nama, Diem.
Dikutip dari laman thestreet.com, Minggu (30/01/2022) melalui akun twitter resminya Jack Dorsey men-tweet "Carpe Diem" dengan berbagi link berita situs bloomberg yang berisi kabar Asosiasi Diem yang didirikan Meta untuk mengelola token digital, Diem sedang mempertimbangkan untuk menjual asetnya.
Carpe Diem berasal dari ungkapan latin yang berarti “Rebut Hari” dan bermakna bahwa orang harus melupakan masa lalu untuk fokus pada masa depan.
Baca juga: Berminat Investasi di Uang Kripto? Ini Hal yang Perlu Anda Tahu soal Cryptocurrency
Namun semua pihak paham maksud kata Diem dalam tweet Dorsey merajuk pada stablecoin Facebook, Diem yang awalnya difungsikan untuk melakukan pembayaran.
Diem merupakan proyek yang dikerjakan Facebook untuk memungkinkan orang menggunakan stablecoin yang didukung dolar, untuk melakukan transaksi.
Sayangnya, Diem dilaporkan dalam tahap awal diskusi dengan banker investasi mengenai langkah selanjutnya termasuk menjual kekayaan intelektualnya dalam upaya mengembalikan modal kepada investor.
Baca juga: Proyek Diem Meta Dikabarkan Dihentikan Setelah Tak Direstui The Fed
Meta memiliki sepertiga dari proyek tersebut dan sisanya dimiliki anggota asosiasi lainnya yaitu Andreessen Horowitz, Union Square Ventures serta Ribbit Capital.
Proyek ini diperkenalkan pada tahun Juni 2019 yang pada mulanya, cryptocurrency ini disebut Libra dan dianggap sebagai stablecoin. Namun para Bankir dan Politisi mengkhawatirkan proyek ini akan digunakan sebagai tempat untuk kegiatan jahat seperti pencucian uang dan tindak pelanggaran privasi.