Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tren NFT Berpotensi Jadi Penyumbang Terbesar Kerusakan Lingkungan di Masa Depan

dibalik terciptanya aset tersebut, ternyata NFT menjadi penyumbang terbesar dari gas CO2 serta emisi gas rumah kaca.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Tren NFT Berpotensi Jadi Penyumbang Terbesar Kerusakan Lingkungan di Masa Depan
99designs
Ilustrasi NFT 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masihkah Anda mengingat kasus Ghozali Everyday yang mendadak viral setelah menjual foto selfie-nya dalam bentuk NFT.

Aksisnya tersebut memicu, ramai orang berbondong-bondong menciptakan NFT pribadinya untuk kegiatan komersial.

Baca juga: Jadi Kontroversi, Mayoritas NFT di Opensea Didominasi Karya Plagiat

Meningkatnya tren dari non-fungible token atau NFT membuat produksi produk turunan kripto satu ini makin melonjak. Namun sayangnya dibalik terciptanya aset tersebut, ternyata NFT menjadi penyumbang terbesar dari gas CO2 serta emisi gas rumah kaca.

Melansir dari One Green Planet, Sistem dari NFT yang menggunakan perangkat canggih blockchain serta penggunaan komputer khusus untuk menyelesaikan algoritma kompleks ternyata menguras energi listrik lebih banyak dari biasanya.

Baca juga: Karafuru Asal Indonesia Jadi NFT Paling Laris di Pasaran Opensea

Kehadiran NFT tak bisa lepas dari proses blockchain, Tercatat menurut Digiconomist, mata uang digital Ethe lah yang paling banyak menyerap energi listrik. Bahkan sekitar 34 terawatt-hours (TWh) mampu diserap Ethereum dalam kurun waktu setahun.

Hal inilah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya kerusakan lingkungan. Tak hanya itu, eksploitasi yang dilakukan secara terus-menerus tentu akan mengakibatkan meningkatnya produksi emisi gas yang tentunya berbahaya bagi lingkungan.

Berita Rekomendasi

Akibat ancaman yang ditimbulkan dari proses mining NFT, pasar online untuk seniman digital ArtStation terpaksa harus membatalkan rencananya untuk membangun platform NFT.

Sejauh ini belum ada regulasi yang memantau transaksi danperedaran NFT. Meski menghasilkan potensi besar, namun perlu melakukan pembatas produksi pada kegiatan penambangan pada NFT atau mata uang digital lainnya demi menjaga lingkungan yang baik di masa depan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas