Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melonjaknya minat adopsi kripto di sejumlah negara besar, membuat negara-negara tersebut mulai menyusun strategi guna meminimalisir adanya dampak negatif dari penggunaan aset digital tersebut. Pun sama halnya dengan yang dilakukan Kolombia.

Melalui otoritas Colombia, Dirección de Impuestos y Aduanas Nacionales de Colombia, atau DIAN kini 

Upaya ini dilakukan sebagai antisipasi pemerintah Kolombia menyusul adanya tindakan para penambang nakal yang kerap menghindar dari pajak cryptocurrency.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa Akhiri Hidup Diduga Gara-gara Rugi Besar Akibat Main Kripto

Dalam pernyataan resminya dilansir dari Cointelegraph, DIAN memastikan peraturan terkait penanganan cryptocurrency akan diterapkan dengan cara terbaik sehingga peredaran mata uang digital tidak akan menciptakan implikasi negatif pada warga negaranya.

Nantinya DIAN juga akan berperan sebagai dewan pengontrol wajib pajak yang akan menetapkan kontrol pajak bagi warganya yang benar-benar menghilangkan atau secara sengaja tidak mencatatkan pendapatan mereka dari operasi kripto ke Pajak Penghasilan.

Baca juga: Tekan Laju Gelombang Penambang Kripto, Argentina Naikkan Biaya Listrik Jadi Empat Kali Lipat

Selain itu pihaknya akan turut mengawasi mekanisme hukum lainnya guna memerangi dan mengontrol adanya tindakan illegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme.

“Saat ini, operasi dengan cryptocurrency adalah kenyataan di seluruh dunia dan dengan booming dalam penggunaan yang disebut mata uang virtual, atau cryptocurrency, DIAN telah memulai tindakan yang bertujuan untuk mengendalikan pembayar pajak yang melakukan operasi dengan mereka,” jelas DIAN melalui keterangan resminya.

Sebagai tambahan Kolombia sendiri, dikenal sebagai rumah bagi para pedagang kripto dunia setelah Amerika Latin. Tak hanya itu menurut surat kabar Venezuela El Nacional, sebanyak 687 pedagang dunia menggunakan Bitcoin di Kolombia.