Bitcoin Kembali Menghijau, Ini Lima Aset Kripto yang Diprediksi Catatkan Kenaikan Harga Tinggi
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, market pada Februari 2022 sudah mulai pulih dan diharapkan kedepannya harga kripto bisa menguat terus.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga aset kripto, Bitcoin diprediksi akan terus menguat secara bertahap setelah beberapa waktu lalu mengalami tekanan cukup besar.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, market pada Februari 2022 sudah mulai pulih dan diharapkan kedepannya harga kripto bisa menguat terus.
"Februari merupakan awal market kripto mengalami rebound setelah dua bulan terakhir mengalami penurunan yang cukup dalam. Ini membuktikan bahwa aset kripto khususnya yang berkapitalisasi pasar besar cocok untuk jangka panjang," ujar Oscar, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Dua Pencuri Uang Kripto Bitcoin di Bitfinex Ditangkap
Menurutnya, investor yang sempat mengalami kekhawatiran karena dua bulan terakhir kripto turun drastis, harusnya tidak terlalu panik asalkan menggunakan uang dingin saat berinvestasi.
Tercatat, kata Oscar, Bitcoin hari ini berada di harga Rp 641 juta setelah sebelumnya berada di kisaran 500 juta rupiah.
"Bahkan sebelumnya sempat turun drastis di sekitar Rp 490 jutaan," ucapnya.
Oscar menyebut, kenaikan harga Bitcoin terdorong beberapa sentimen positif yang terjadi beberapa waktu terakhir, dan biasanya jika harga Bitcoin (BTC) naik, ini akan diikuti oleh aset aset kripto lainnya.
India memutuskan untuk mengadopsi kripto dan akhirnya menganggap kripto sebagai aset legal di negaranya, meskipun dengan mengenakan pajak penghasilan sebesar 30 persen.
“Perusahaan besutan Michael Saylor (Micro Strategy) kembali memborong sebanyak 660 Bitcoin serta lapangan pekerjaan di Amerika yang naik, meskipun sedang marak omicron turut menyumbang sentimen positif untuk kripto,” jelas Oscar.
Dengan market hijau seperti ini, Oscar mengatakan harganya masih akan trend bullish, meskipun akan turun sesekali karena harga kripto memang wajar mengalami kenaikan dan penurunan yang cepat.
Berdasarkan data pada perdagangan Indodax Kamis, sekitar pukul 10.00, beberapa aset kripto dengan kapitalisasi pasar tertinggi selain Bitcoin mengalami kenaikan
Ada Ethereum (ETH) yang naik sebesar tiga persen, serta BNB, Ripple (XRP), Cardano (ADA) dan juga Polkadot (DOT) yang naik kurang lebih sekitar dua persen.
5 Uang Kripto yang Diprediksi Naik Harga
Harga uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, hingga Dogecoin dan Shiba Inu bergerak di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis 10 Februari 2022.
Di tengah tren kenaikan harga Bitcoin, Ethereum dll, terdapat lima kripto yang diprediksi mencatatkan kenaikan harga tinggi pada pekan kedua Februari 2022 ini.
Baca juga: Transaksi Kripto Kian Meluas, PKS Ingatkan Jangan Terjebak Euforia
Pada perdagangan Kamis 10 Februari 2022 pukul 09.17 WIB, Coinmarketcap mencatat kenaikan harga Bitcoin (BTC). Harga uang kripto Bitcoin / BTC, yang merupakan crypto currency dengan market cap terbesar, berada di level US$ 44.297,26. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin / BTC naik 1,46%. Dalam 7 hari perdagangan, harga Bitcoin / BTC naik 20,16%
Selain BTC, harga uang kripto lain yang berada di kelompok 5 besar market cap masih naik. Harga Ethereum / ETH (market cap terbesar kedua) di level US$ 3.225,84 naik 4,46% dalam 24 jam terakhir. Dalam 7 hari perdagangan, harga Ethereum / ETH naik 20,41%.
Harga Tether / USDT (market cap terbesar ketiga) di level US$ 1, naik 0,01% dalam 24 jam perdagangan. Dalam 7 hari perdagangan, harga Tether / USDT naik 0,04%.
Harga Binance Coin / BNB (market cap terbesar keempat) di level US$ 421,86 naik 3,07% dalam 24 jam perdagangan. Selama 7 hari perdagangan, harga Binance Coin / BNB naik 15,73%.
Harga USD Coin (market cap terbesar kelima) di level US$ 1 naik 0,07% dari sehari sebelumnya. Selama 7 hari perdagangan, harga USD Coin cenderung stabil.
Sementara itu, harga Dogecoin / DOGE yang populer karena Elon Musk bauj 2,89% dalam 24 jam terakhir menjadi US$ 0,1603. Dalam 7 hari perdagangan, harga Dogecoin meningkat 16,74%.
Harga uang kripto populer lainnya, Shiba Inu (SHIB) naik 7,32% dalam 24 jam terakhir menjadi 0,00003293. Dalam 7 hari perdagangan, harga Shiba Inu meroket 60,32%.
Baca juga: Tren Kripto, Line Pay Jajal Uang Digital untuk Opsi Pembayaran
Tokocrypto dalam riset mingguannya menyebut banyak analis yang melihat mayoritas kripto akan bergerak stagnan pada awal pekan kedua Februari ini. Namun, masih ada potensi koreksi menjelang pertengahan hingga akhir pekan nanti, sehingga diprediksi mendatangkan sentimen positif yang tentunya bisa menarik perhatian para investor.
“Dalam kondisi market kripto yang kembali merangkak naik, terdapat beberapa kripto yang potensi mengalami bullish, namun ada juga yang berpotensi mengalami bearish,” tulis Tokocrypto dalam riset Tokocrypto Market Signal yang dirilis Rabu (9/2).
Dalam Tokocrypto Market Signal kali ini, aset kripto Hedera (HBAR) dinilai jadi yang salah satu berpotensi bullish pada pekan ini. Adapun Hedera Hashgraph adalah jaringan terdistribusi terdesentralisasi yang secara struktural memiliki diferensiasi dari blockchain Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), tetapi melakukan fungsi yang setara.
HBAR bertujuan untuk menyediakan platform yang stabil, efisien dan dapat dipercaya untuk aplikasi kelas perusahaan. Hedera didukung oleh governing council yang terdiri dari 39 organisasi dan perusahaan, seperti Google, Boeing, Deutsche Telekom, IBM, TATA Communications.
Trader Tokocrypto Afid Sugiono menilai HBAR memiliki potensi bullish diakibatkan sentimen dari peluncuran Smart Contract 2.0 pada 8 Februari 2022. Hal ini bisa mendatangkan sentimen positif dari para investor.
"HBAR akan merilis Smart Contarct 2.0 di tanggal 8 Februari. Tapi, sentimen positifnya akan terus berkelanjutan, karena ini big event dari HBAR. Acara nanti akan ada webinar dan langsung launching smart contract baru," kata Afid.
Aset kriptonya berikutnya adalah The Sandbox (SAND) yang berpotensi mendapat katalis positif dari rencana The Sandbox akan melelang tanahnya di Metaverse dalam jumlah terbatas pada 10 Februari 2022 mendatang.
Pada saat lelang nanti akan ada lebih dari 550 tanah dan 8 gedung atau perumahan yang akan dijual dengan harga lebih tinggi. Afid meyakini, kabar ini dapat meningkatkan ketertarikan terhadap SAND karena seluruh transaksi pelelangan harus dilakukan dalam token tersebut.
"The Sandbox akan melelang tanahnya di Metaverse pada 10 Februari mendatang. Event ini otomatis akan menjadi sentimen positif karena kembali menghidupkan proyek SAND yang selama beberapa hari terakhir tidak ada kabar baru," jelasnya.
Lalu ada aset kripto Harmony (ONE) yang masih berpotensi bullish pekan ini. Menurut Afid, sentimen positif ONE di awal bulan Februari masih berkelanjutan, karena akan meluncurkan Ethereum bridge yang akan meningkatkan nilainya pada 14 Februari mendatang.
"Jadi nantinya ONE akan kompatibel dengan jaringan Bitcoin dan Ethereum, sehingga mempermudah perpindahan token atau koin di kedua ekosistem. Hype sentimen positifnya masih terus berlangsung," jelasnya.
Selain itu, Afid meyakini aset kripto Stacks (STX) juga menarik untuk diperhatikan untuk pekan ini. Hal ini sejalan dengan adanya event NFT drops di jaringan STX. Acara ini mendorong para investor untuk tertarik meng-hold koin STX mereka dan berujung menimbulkan sentimen positif di pasar.
Terakhir, aset kripto yang dapat dilirik adalah Ethereum Classic (ETC). Afid mengatakan, ETC memang sempat menunda peluncuran mainnet baru bernama Mystique di awal Februari. Namun, ternyata sudah ada tanggal konfirmasi terbaru yakni pada 13 Februari mendatang sehingga mendorong kripto ini menjadi banyak peminat.
"Di kripto ada istilah buy on rumor, sell on news. Jadi dengan ada berita tersebut, biasanya tiga hari atau seminggu sebelumnya sudah ada sentimen positif di market," tutup Afid.