Pemerintah Jamaika Berikan Uang Gratis untuk Pengguna Pertama Mata Uang Digital, Jam-Dex
Jamaika berencana memberikan uang gratis sebesar 22 dolar AS kepada 100.000 warga pertama yang menggunakan mata uang Jamaica Digital Exchange
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KINGSTON - Jamaika berencana memberikan uang gratis sebesar 22 dolar AS kepada 100.000 warga pertama yang menggunakan mata uang Jamaica Digital Exchange atau Jam-Dex yang akan segera diluncurkan Bank Sentral negara tersebut.
Perdana Menteri Jamaika, Andrew Holness mengatakan pada sebuah postingan facebooknya, pemerintahnya akan mengaktifkan dompet digital setelah mata uang itu diluncurkan dan menerima insentif sebesar 2.500 dolar Jamaika.
Bank Sentral Jamaika melakukan uji coba Jam-Dex, sepanjang tahun 2011 dan berjanji mata uang digital ini paling cepat bakal diluncurkan pada bulan depan nanti.
Baca juga: Manfaatkan Aset Digital saat Kampanye, Yoon Suk-Yeol Jadi Presiden Baru Korea Selatan, Ini Profilnya
Melansir dari laman smh.com.au, negara-negara di kawasan Karibia telah menerbitkan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau mata uang digital yang diterbitkan dan peredarannya mendapat pengawasan dari Bank Sentral serta digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk menggantikan uang kartal.
Berbeda dengan Bitcoin, Dogecoin, dan cryptocurrency populer lainnya, CBDC adalah versi digital dari mata uang fiat suatu negara.
Bahama merupakan negara pertama di dunia yang meluncurkan CBDC pada Oktober 2020 silam.
Menteri Keuangan Jamaika, Nigel Clarke melalui pidatonya kepada legislatif Jamaika mengakui keberhasilan Jam-Dex tergantung pada utilitas dunia nyata.
Baca juga: Terlibat Kegiatan Ilegal, 25.000 Dompet Digital Rusia Diblokir Bursa Kripto AS
Penawaran pembayaran untuk penggunaan mata uang digital adalah hal biasa di ruang Kripto.
Saat El Salvador membuat tender legal dengan Bitcoin tahun lalu, membuat banyak orang mengaktifkan dompet digital “Chivo” senilai 41 dolar AS dari cryptocurrency.
Sayangnya tawaran Jamaika belum disambut baik secara umum. Dalam beberapa menit setelah Perdana Menteri Jamaikan mengumumkan hal ini, komentar online yang berujar jika pemerintah mencoba menawarkan suap untuk membuka jalan bagi Jam-Dex, mulai bermunculan.