Profesi Afiliator Seperti Marketing, Tidak Salah Asal Tidak Promosi Aplikasi Ilegal
Pengamat keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, Afiliator sebenarnya profesi, dengan kegiatan seperti marketing atau pemasaran.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
![Profesi Afiliator Seperti Marketing, Tidak Salah Asal Tidak Promosi Aplikasi Ilegal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/doni-salmanan-dan-indra-kenz-22.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, Afiliator sebenarnya profesi, dengan kegiatan seperti marketing atau pemasaran.
Orang yang menjadi Afiliator tersebut, lanjutnya, akan mendapatkan komisi dari transaksi nasabah yang masuk melalui jaringannya.
"Jadi, seharusnya tidak ada yang salah dari profesi Afiliator tersebut. Menjadi salah, ketika Afiliator mempromosikan produk yang melanggar aturan atau ilegeal dan mempromosikan dengan cara melanggar aturan yaitu menjanjikan profit," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, ditulis Minggu (13/3/2022).
Baca juga: Polri Ungkap Kemungkinan Uang Korban Binomo-Qoutex Bisa Kembali, Imbau Korban Bentuk Paguyuban
Dihubungi terpisah, Perencana keuangan Ahmad Gozali menilai modus yang dipakai Afiliator dengan menjanjikan keuntungan cepat sebenarnya bukan hal baru.
"Bukan hanya saat pandemi sih, yang namanya untung cepat memang selalu menjadi modus penipuan sejak dulu," katanya.
Baca juga: Indra Kenz-Doni Salmanan Telah Ditahan, Apakah Uang Korban Binomo-Quotex Bisa Dikembalikan?
Dia menambahkan, pemerintah sebagai regulator dapat berperan dalam menghapus aplikasi trading ilegal itu di tanah air.
"Kominfo bisa proaktif menyisir aplikasi yang ilegal dan menerima aduan masyarakat untuk menutup aplikasi yang ilegal," pungkas Gozali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.