Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEW.COM, MADRID – Platform pertukaran mata uang digital terbesar di dunia Binance telah menghentikan layanan derivatif kripto di Spanyol.

Hal itu lantaran adanya kendala atas perizinan dari regulator Spanyol, Comisión Nacional del Mercado de Valores (CNMV) serta Bank Of Spain.

Akibat tak adanya izin operasi atau lisensi dari otoritas terkait, membuat Binance harus menyembunyikan menu drop-down derivatif yang masih tersedia di versi global.

Baca juga: Binance Blokir Akun Pengguna yang Punya Hubungan Kekerabatan dengan Pejabat Rusia

Melansir media lokal La Informaciónyang dikutip Cointelegraph, langkah ini diambil Binace sebagai upayanya untuk menjalankan ketaatan hukum yang berlaku di Spanyol.

Sebelum adanya larangan ini, awalnya Binance awalnya berencana menambah ekspansi pasarnya di Spanyol dengan menawarkan layanan kripto seperti portal berjangka, pertukaran mata uang digital, hingga Crypto derivative atau penawaran kontrak sekuritas yang dapat diperdagangkan melalui aset acuan cryptocurrency .

Ekspansi Binace ke wilayah Spanyol dimulai sejak Juni 2021 dengan tujuan untuk mempercepat pertumbuhan pertukaran crypto dalam membantu kinerja regulator.

Namun karena tak kujung mendapatkan lampu hijau, akhirnya platform pertukaran asal AS ini mencabut layanan derivatif dan mundur dari pasar kripto Spanyol.

Binace tak sendiri, sebelum ini beberapa platform kripto seperti Coinbase dan Bit2Me masuk dalam daftar abu-abu otoritas Spanyol.

Baca juga: Perluas Penggunaan Kripto, Perusahaan Real Estat Portugal Gunakan Bitcoin Sebagai Alat Pembayaran

Ramainya adopsi mata uang kripto di Spanyol hingga tembus 233.000 investor pada kuartal pertama tahun 2022, membuat CNMV serta Bank Of Spain memperketat peredaran layanan kripto.

Meski gagal melebarkan ekspansi di Spanyol, namun hal tersebut tak mematahkan semangat Binance untuk memperluas relasi di dataran Eropa, seperti baru-baru ini Binance tengah mulai mengembangkanan layanannya ke Prancis.