Pasar Kripto Anjlok, Pemerintah Diminta Buat Kebijakan Berpihak ke Masyarakat
Terkait adanya kabar yang bunuh diri akibat hancurnya kripto asal Korea yaitu LUNA, Kamrussamad menilai hal tersebut karena minimnya edukasi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar kripto dalam beberapa hari mengalami tekanan, hingga dikabarkan ada orang yang bunuh diri karena anjloknya kripto Terra LUNA hingga 99 persen dari sebelumnya Rp 1,6 juta per koin.
Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad mengatakan, DPR mengharapkan pemerintah melalui Badan Pengawas Pedagangan Berjangka (Bappebti) agar lebih memperketat pengawasan transaksi perdagangan kripto, serta merumuskan peraturan perundang-undangan yang lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat umum dalam pembukaan bursa aset kripto nantinya.
Bappebti merupakan lembaga pemerintah yang memiliki tugas pokok dalam melakukan pembinaan, pengaturan, pengembangan, dan pengawasan Perdagangan Berjangka, serta keberadaannya dijamin dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011, tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.
Baca juga: Ekonom: Investor FOMO Paling Merugi dari Anjloknya Harga Kripto
"Sehingga, kami mengharapkan agar pemerintah dalam hal ini lembaga-lembaga keuangan di Indonesia untuk tidak menggunakan mata uang kripto atau cryptocurrency sebagai alat pembayaran maupun alat transaksi jasa keuangan," kata Kamrussamad saat dihubungi, Sabtu (14/5/2022).
"Bagi kami kripto bukanlah sebuah alat pembayaran yang sah di Indonesia, karena tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," sambungnya.
Baca juga: Transaksi Aset Kripto di Platform Ini Dijanjikan Bebas Pajak
Terkait adanya kabar yang bunuh diri akibat hancurnya kripto asal Korea yaitu LUNA, Kamrussamad menilai hal tersebut karena minimnya edukasi.
Melihat hal tersebut kami merasa bahwa masyarakat masih kurang paham dan perlu di lakukan edukasi terhadap aset kripto, masyarakat juga perlu lebih pandai lagi dalam hal mendengar dan membaca berita di berbagai macam platform media," tuturnya.