Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terraform Labs Berencana Bangkitkan Terra Luna dengan Nama Baru

Pendiri Terraform Labs Do Kwon mengumumkan rencananya untuk kembali membangkitkan aset kripto Terra

Editor: Sanusi
zoom-in Terraform Labs Berencana Bangkitkan Terra Luna dengan Nama Baru
Business Today
mata uang kripto Terra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendiri Terraform Labs Do Kwon mengumumkan rencananya untuk kembali membangkitkan aset kripto Terra (LUNA) yang sebelumnya sempat tidak bernilai karena penurunan tajam.

Dalam pengumumannya pada 27 Mei lalu melalui Twitter, Do Kwon mengungkapkan bahwa berdasarkan jajak pendapat melalui proposal tata kelola, menemukan adanya dukungan dalam komunitas tersebut.

"Proposal tata kelola Terra #1623 akan mengganti nama jaringan yang ada menjadi Terra Classic (LUNC), sementara yang baru akan menjadi LUNA. Kelahiran kembali Terra blockchain & LUNA saat ini sudah didistribusikan secara Airdrop," kata Kwon dalam cuitannya.

Baca juga: Imbas Anjloknya Terra, Investor Tarik Miliaran Dolar AS dari Tether, Picu Ketidakstabilan Kripto

Dalam proposal proyek kripto Terra 2.0 tersebut, terdapat pemisahan rantai atau hard fork atau perubahan yang tidak kompatibel dengan versi yang lama, di mana protokol tertentu berjalan dengan aturan yang berbeda dari yang sudah ada.

Hal itu nantinya akan menghasilkan dua blockchain yang terpisah. Satu rantai menjadi yang utama, bahkan ketika kedua blockchain terus ada dalam validator dan dukungan komunitas.

Sementara, rantai baru akan sepenuhnya memotong produk stablecoin Terra atau Terra USD (UST) yang gagal, dan sebagai gantinya fokus pada pembangunan aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) di Terra.

Token saat ini akan berlanjut sebagai Terra Classic dan pemegang LUNA di rantai Classic akan menerima airdrop token dari token rantai baru.

Berita Rekomendasi

Dalam proposal, sekitar 64 persen pemilih mendukung fork, sementara 34 persen memilih tidak menyetujuinya. Namun demikian, dalam sebuah jaajak pendapat online, sekitar 92 persen atau lebih dari 6.220 memilih menentang perubahan tersebut.

Baca juga: Belajar dari Anjloknya Terra Luna, Pengamat Sebut Aset Kripto Tidak Bisa Dijadikan Pegangan

Adapun jajak pendapat online tersebut bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan jika mereka bukan pemegang token luna.

Lantas apa alasan yang mendasari banyak orang tidak menyetujui proposal tersebut?

Dmitry Mishunin, pendiri perusahaan keamanan DeFi HashEx sekaligus pengamat pasar kripto mengatakan, kurangnya kepercayaan pada Terra dan Kwon bisa menjadi alasan pemungutan suara atau jajak pendapat awal online menjadi sangat negatif.

“Tantangan utama yang dihadapi komunitas Terra melawan fork baru seperti yang diusulkan oleh Do Kwon adalah kepercayaan. Jika tim memilih untuk melanjutkan dengan fork baru, maka perlu upaya untuk meningkatkan kepercayaan,” kata Dmitry mengutip Coindesk.

Nantinya, distribusi Terra ini akan diberikan kepada pemegang Terra Luna Classic (LUNC), TerraUSD Classic (USTC) dan Anchor Protocol UST (aUST) yang memenuhi syarat.

Dikutip dari Coinmarketcap, dalam 24 jam terakhir harga Terra (LUNA) berada di level 5,8 dollar AS atau naik 8,06 persen dengan kapitalisasi pasar 1,2 triliun dollar AS.

Sementara itu, Terra Classic dengan kapitalisasi pasar 862 juta dollar AS, dalam 24 jam terakhir melonjak 51 persen namun nilainya sangat kecil, yakni 0,00013 dollar AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terraform Labs Bangkitkan Terra Luna dengan Nama Baru "

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas