Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga Bitcoin Tembus Level Tertinggi dalam 10 Hari Terakhir, Analis Minta Investor Tetap Waspada

Bitcoin (BTC) memanfaatkan volatilitas pada akhir pekan kemarin, dan membuat harga BTC/USD mencapai level tertinggi dalam 10 hari terakhir.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
zoom-in Harga Bitcoin Tembus Level Tertinggi dalam 10 Hari Terakhir, Analis Minta Investor Tetap Waspada
Shutterstock
Ilustrasi Kripto Bitcoin. Harga Bitcoin Tembus Level Tertinggi dalam 10 Hari Terakhir. harga Bitcoin berdasarkan coinmarketcap pada pukul 14.50 WIB, berada di level 21,331 ribu dolar AS 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO - Bitcoin (BTC) memanfaatkan volatilitas pada akhir pekan kemarin, dan membuat harga BTC/USD mencapai level tertinggi dalam 10 hari terakhir.

Berdasarkan data dari Cointelegraph Markets Pro dan TradingView mengungkapkan Bitcoin, mata uang kripto terbesar, mencapai level 21.868 ribu dolar AS di pertukaran mata uang Bitstamp.

Sementara harga Bitcoin berdasarkan coinmarketcap pada pukul 14.50 WIB, berada di level 21.331 ribu dolar AS.

Sumber data analitik populer Game of Trades mengungkapkan adanya aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh kelompok investor sebelum harga Bitcoin menunjukkan kenaikan.

Baca juga: Harga Anjlok, Konsumsi Listrik Penambang Bitcoin Turun 25 Persen di Bulan Juni 

“Aktivitas jeda yang tidak biasa terdeteksi di Bitcoin. Pasokan yang dipegang oleh entitas dengan saldo 1k hingga 10k BTC baru saja melihat lonjakan permintaan yang sangat besar. Mari kita lihat jika trennya dikonfirmasi,” ujar sumber data analitik populer Game of Trades.

Kontributor Cointelegraph, Michaël van de Poppe yang mengamati perdagangan Bitcoin, mengatakan kenaikan ini dapat mengamankan peluang kenaikan lebih lanjut.

Selain itu harga BTC selama penutupan perdagangan pada pekan lalu di Chicago Merchantile Exchange (CME) sebesar 21.100 ribu dolar AS, dapat memberikan target jangka pendek sekaligus menjadi peringatan bagi investor untuk tetap waspada terhadap prospek jangka pendek.

Baca juga: Konsumsi Listrik Meningkat, Iran Putus 118 Jaringan Operator Pertambangan Bitcoin

BERITA REKOMENDASI

“Pemalsuan akhir pekan standar terjadi dan mungkin berakhir pada penutupan CME pada $21.1 ribu untuk Bitcoin, belum ada penembusan yang jelas di atas $21,6 ribu pada saat ini." kata Poppe.

Saat ini Bitcoin masih berada di jalur untuk memperkuat rekor perdagangan terburuk di bulan ini, dengan kerugian bulanan mencapai hampir 33 persen.

Bersamaan dengan bulan Mei, bulan ini akan menjadi bulan dengan kinerja perdagangan Bitcoin terburuk, sebelum pasar bearish pada tahun 2018. Hal ini dikonfirmasi oleh platform informasi dan perdagangan cryptocurrency Coinglass.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin pagi, 27 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) melemah 1,97 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin naik 2,32 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 21.021,07 atau sekitar Rp 311,69 juta (asumsi kurs Rp 14.827 per dolar Amerika Serikat).

Terimbas Bearish Pasar Kripto, Pinjaman Penambang Bitcoin Membengkak Hingga 4 Miliar

Resesi berkepanjangan yang tengah menimpa pasar cryptocurrency, telah membuat para penambang bitcoin kesulitan untuk membayarkan pinjaman mereka.

Bahkan para analis memprediksi saat ini total pinjaman para penambang Bitcoin telah tembus hingga 4 miliar dolar AS.

Jumlah pinjaman ini meningkat drastis dari tahun sebelumnya, mengingat beberapa bulan terakhir pergerakan harga kripto dipasar global terus mengalami penurunan. Hingga membuat para penambang merugi, kondisi ini diperparah dengan adanya lonjakan biaya listrik di berbagai negara belahan dunia.

Ilustrasi berinvestasi Bitcoin.
Ilustrasi berinvestasi Bitcoin. harga Bitcoin berdasarkan coinmarketcap pada pukul 14.50 WIB, berada di level 21.331 ribu dolar AS (Shutterstock)

Imbas dari adanya fenomena ini, membuat para perusahaan penambangan kripto terpaksa melakukan pinjaman dalam skala besar untuk mempertahankan bisnisnya. Namun sayangnya hal tersebut justru menjadi bencana lantaran pinjaman mereka semakin membengkak, demi menghindari gagal bayar mereka bahkan rela menjual ribuan aset bitcoinnya.

Seperti perusahaan Core Scientific Inc yang bulan Mei lalu diketahui telah menjual lebih dari 2.000 bitcoin, untuk membantu perusahaan menutup lonjakan pengeluaran biaya operasional.

Tak hanya itu, Bitfarms Ltd juga melakukan hal yang sama dengan menjual aset kriptonya sebanyak 3.000 Bitcoin dalam tujuh hari terakhir, guna melunasi pinjaman dengan Galaxy Digital Holdings Ltd, sebesar 100 juta dolar AS.

“Penambang Bitcoin, secara umum, merasakan sakitnya. Harga mesin telah turun dan masih dalam mode penemuan harga, ditambah dengan harga energi yang bergejolak dan persediaan terbatas.” kata Luka Jankovic, kepala pinjaman di Galaxy Digital.

Cara seperti ini sebetulnya tidak dianjurkan pada para penambang dengan menjual cadangan aset bitcoin, perusahaan bukannya diuntungkan justru mereka akan berpotensi mengalami kerugian yang jauh lebih besar.

Baca juga: Investor Pemula, Ini Pentingnya Menggunakan Uang Dingin Saat Investasi Bitcoin

Hal ini terjadi lantaran panic selling dalam bitcoin dapat menjatuhkan harga jual peralatan mining yang dibutuhkan dalam penambangan kripto. Bloomberg mencatat, alat Rig penambangan S19 Bitmain yang umumnya digunakan untuk mengoptimalkan proses penambangan aset kripto, kini harganya anjlok 47 persen dari harga awal yang dibandrol sekitar 10.000 dolar AS per Rig.

Untuk mencegah meluasnya kerugian yang semakin mendalam pada pasar cryptocurrency membuat beberapa perusahaan pemberi pinjaman kripto seperti Galaxy Digital, NYDIG, BlockFi Inc., Celsius Network Ltd., Foundry Networks LLC dan Babel Finance diketahui mulai menerima rig sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai.

Meski belum pulih, namun hingga sejauh ini harga Bitcoin perlahan mulai menghijaukan raportnya, di perdagangan coinmarketcap dalam 24 jam terakhir Bitcoin terpantau berhasil naik 0.73 persen menuju 21,378 dolar AS.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas