Harga Bitcoin Ambles, Coinbase di Ambang Kebangkrutan, Saham Jatuh 78 Persen
harga Bitcoin anjlok, Perusahaan pertukaran kripto terbesar di AS Coinbase dikabarkan tengah mengalami penurunan saham
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan pertukaran kripto terbesar di AS Coinbase dikabarkan tengah mengalami penurunan saham sebanyak 11 persen menjadi 55,96 dolar AS, pada perdagangan Senin (27/6/2022) sore.
Kemerosotan tersebut lantas memperpanjang penurunan saham Coinbase di tahun ini menjadi 78 persen. Mengutip dari Bloomberg, penurunan tersebut terjadi akibat anjloknya harga Bitcoin dalam enam bulan terakhir hingga membuat pasar kripto terus mengalami tekanan.
Hal tersebut lantas memicu investor melakukan aksi jual massal aset Bitcoin, untuk mencegah timbulnya kerugian yang makin mendalam.
Baca juga: Bear Market Pada Bitcoin, Ekonomi El Salvador Runtuh, Utang Semakin Bengkak
Namun tindakan ini justru memunculkan trend bear market pada pasar kripto, hingga perusahaan Coinbase merugi karena cadangan Bitcoin yang ada dalam platform mereka tak lagi dilirik para investor.
“Penurunan harga crypto yang berkelanjutan dan penurunan tingkat aktivitas yang lebih luas di seluruh industri. Membuat Coinbase telah jatuh tahun ini sebelum downgrade,” jelas Analis Goldman Sachs Group Inc.
Praktis merosotnya saham Coinbase membuat target harga saham analis rata-rata perusahaan tersebut, turun ke level terendah menjadi 117 dolar AS. Sejumlah ahli menyebut penurunan tersebut digadang – gadang akan terus berlanjut hingga mengantarkan Coinbase diambang kebangkrutan.
Baca juga: Harga Anjlok, Konsumsi Listrik Penambang Bitcoin Turun 25 Persen di Bulan Juni
Sebelum saham Coinbase runtuh, perusahaan ini telah lebih dulu dirundung masalah, dimana Coinbase mengalami penurunan pendapatan tepatnya saat ekuitas pertukaran kripto AS melonjak ke level tertinggi di atas 75 miliar dolar AS pada tahun lalu. Kondisi ini diperparah dengan adanya tekanan dari obligasi tanpa jaminan, yang akan jatuh tempo pada 2031 mendatang.
Meski sejumlah usaha telah diupayakan untuk memacu pergerakan saham Coinbase, namun cara tersebut sayangnya belum mampu mengembalikan ekuitas investor.
Bahkan demi mengurangi pembengkakkan biaya operasional perusahaan selama berlangsungnya bear market, Coinbase mengumumkan untuk memangkas 18 persen karyawannya. Ini dilakukan lantaran selama kuartal pertama pihaknya telah mengalami pembengkakan pengeluaran hingga mencapai 1,7 miliar dolar AS.