Bitcoin Rebound ke Level 20.000 Dolar AS di Tengah Meningkatnya Ancaman Inflasi Amerika
menurut data yang dikutip dari Coinmarketcap, selama perdagangan Kamis siang (14/7/2022) Bitcoin terpantau rebound 3,29 persen
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Melonjaknya angka inflasi di AS hingga tembus di angka 9,1 persen, tampaknya tak membuat Bitcoin dan sejumlah koin kripto lainnya mengalami pelemahan harga. Justru BTC mulai mengalami rebound tipis pada perdagangan Kamis (14/7/2022).
Rilisnya data inflasi AS pada Rabu malam (13/7/2022) telah memicu kekhawatiran investor saham hingga membuat indeks Wall Street memerah. Sayangnya ancaman tersebut tak memberikan dampak negatif terhadap pergerakan pasar kripto.
Justru sejak Rabu kemarin Bitcoin dan sejumlah aset Kripto mulai mengalami penguatan, menurut data yang dikutip dari Coinmarketcap, selama perdagangan Kamis siang (14/7/2022) Bitcoin terpantau rebound 3,29 persen selama 24 jam terakhir, hingga membuat harga jual koin kripto ini melesat di angka 20.154 dolar AS. Naik tipis dari perdagangan Rabu siang, dimana saat itu BTC bertengger di 19.300 dolar AS.
Baca juga: Analis: Dua Investor Kripto Shrimps dan Whales Berperan Membuat Harga Bitcoin Tetap Bertahan
Tak hanya Bitcoin saja yang mengalami kenaikan harga, beberapa koin kripto lainnya juga turut menghijau seperti Ethereum yang naik 4,92 persen menjadi 1.108 dolar AS. Kenaikan juga terjadi pada Solana, dimana koin kripto ini dalam 24 jam terakhir melesat 3,84 persen menjadi 34.45 dolar AS.
Selanjutnya penguatan juga terlihat pada Cardano yang meningkat 2,68 persen ke level 0.4332 dolar AS, disusul Shiba inu yang naik 3,85 persen menjadi 0.00001045 dolar AS dan meme Dogecoin yang terpantau melonjak tipis di angka 1,13 persen menuju harga 0.06131 dolar AS.
Baca juga: Harga Bitcoin Ambles Menjelang Dirilisnya Data CPI Amerika Serikat
“Inflasi di AS dapat menyebabkan skenario di mana dolar turun secara universal dan crypto dipatok naik,” Chris Weston, kepala penelitian di Pepperstone Group dikutip Bloomberg.
Belum diketahui sampai kapan Bitcoin akan terus bullish namun menurut para analis apabila inflasi ini terus berlanjut maka kondisi tersebut dapat memberikan peluang pada para investor kripto, hal ini membuat Bitcoin dan koin kripto lainnya dapat mengamankan diri ke zona amannya. Terlebih setelah minggu lalu BTC jatuh di kisaran 18.300 hingga 19.500 dolar AS.